Butuh Waktu Lama, Perbaikan Jembatan Dayeuhkolot

SOREANG – Perbaikan Jembatan Dayeuhkolot yang berada di wilayah Baleendah-Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, akan membutuhkan waktu yang lama, pasalnya kerusakan jembatan tersebut harus di kaji terlebih. Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi lV DPRD Provinsi Jawa Barat, Jajang Rohana.

Jajang mengatakan, dengan usia jembatan yang memang sudah cukup tua, wajar bila terjadi kerusakan, namun dinas terkait harus secepatnya melakukan perbaikan. Namun demikian, tetap perlu ada kajian yang mendalam terhadap kerusakan yang terjadi, apakah cukup untuk diperbaiki atau malah harus dibangun baru.

“Nah kalau misalnya cukup diperbaiki, itu kan ada anggaran pemeliharaannya, tetapi kalau harus dibangun baru tentu harus dibuat dulu perencanaannya, kontruksinya akan seperti apa, anggarannya berapa, itu kan harus dibuat dulu Detail Engineering Design (DED)nya dan mungkin akan masuk ke anggaran tahun berikutnya,” kata Jajang saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (26/7).

Jajang mengungkapkan, meskipun banyak anggaran infrastruktur yang terkena refocusing untuk penanganan Covid-19, namun setiap tahunnya pemeliharaan tetap dilaksanakan, sehingga pihaknya akan terus mendorong pelaksanaan hal-hal seperti pantauan terhadap jembatan dan peningkatan mutu jalan.

“Jadi kita akan mendorong yang pertama Jembatan, umur kontruksinya sudah lama maka harus segera di perbaiki dan dipantau, agar tidak terjadi kecelaan. Jangan sampai terjadi kecelakaan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Jajang mengatakan, bahwa pihaknya akan terus mendorong agar Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat segera mengkaji terkait kerusakan yang terjadi pada jembatan Citarum Lama pada ruas jalan Banjaran-Dayeuhkolot yang mulai diketahui pada Kamis (22/7) lalu oleh petugas yang tengah melakukan pembersihan di area jembatan tersebut.

Jajang mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Dinas BMPR Provinsi Jawa Barat terkait upaya yang tengah dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan tersebut karena tentu saja akan berdampak pada lalu lintas yang selalu padat di jalur tersebut terlebih dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).

“Untungnya kan disana ada dua jembatan dengan dua arah, jadi jembatan yang ke arah Banjaran yang rusak itu ditutup sementara, lalu lintas pun sudah dialihkan ke jembatan yang sebelahnya yang masih kokoh,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan