Bekas RSKIA Kota Bandung Akan Dirubah Jadi RS Darurat untuk Covid-19

BANDUNG – Bangunan bekas Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) di Jalan Astana Anyar, akan dirubah untuk rumah sakit darurat Covid-19.

“Eks RSKIA akan menjadi rumah sakit darurat (Covid-19),” ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Jumat (17/7).

Hal ini akan dilakukan apabila tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 terus meningkat meskipun telah mencapai 60 persen dari kapasitas yang ada.

Hingga saat ini, tingkat BOR (Bed Occupancy Rate) dari 29 rujukan Covid-19 di Kota Bandung telah mencapai 90,47 persen. Pemkot Bandung telah melakukan konversi mencapai 42,84 persen dari total tempat tidur yang ada di rumah sakit.

Oded mengatakan penyediaan rumah sakit darurat ini sesuai denga arahan Kementerian Kesehatan. Mengenai persiapan dan operasional dari rumah sakit darurat pihaknya akan bekerjasama dengan jajaran TNI.

“Jadi nantinya hanya untuk penanganan pasien Covid-19 dengan kondisi sedang, berat, dan kritis,” katanya.

Sementara untuk pasien Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) dan ringan, kata Oded dapat menggunakan ruang isolasi yang berada di kelurahan. Sampai saat ini, jumlah ruang isolasi Covid-19 telah mencapai 260 ruang isolasi yang tersebar di 151 kelurahan.

Selain itu, dapat juga menggunakan rumah sakit darurat Secapa AD di Kota Bandung dan BPSDM Provinsi Jabar di Kota Cimahi.

“Untuk pasien yang akan sembuh bisa masuk rumah singgah isolasi mandiri di tiga hotel di Kota Bandung dan pusat pemulihan Jabar di Hotel Grand Asrilia,” tuturnya. (MG8)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan