Strategi bank bjb Tetap Tumbuh Positif di Tengah Pandemi Covid-19

Yuddy mengatakan, digitalisasi layanan bank bjb ini juga telah dijamin kemanannya melalui alokasi capex yang mencapai Rp850 miliar untuk pengembangan IT dan security. Salah satunya adalah dengan menerapkan anti-fraud management system.

“Sehingga keamanan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi digital bersama bank bjb dapat terjamin,” ungkapnya.

Lakukan Pembiayaan Selektif

Yuddy mengatakan, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan pembiayaan di masa pandemi adalah dengan memerhatikan pertumbuhan demand dari pembiayaannya itu sendiri. Di Jawa Barat dan Banten, dia mengatakan, demand sektor konsumer masih tinggi.

“Pertumbuhan kredit bank bjb secara year on year ada di segmentasi komersial dan korporasi sebesar 20,33%, UMKM 18,05%, dan consumer segment yang menjadi backbone utama sebesar 4,18%,” ungkapnya.

“Ceruk demand pertumbuhan ekonomi di Jabar masih cukup tinggi. Tetap masih ada demand yang tumbuh, sehingga pembiayaan pun dilakukan dengan selektif,” lanjutnya. Selain itu, Yuddy mengatakan, sektor lainnya yang masih tumbuh cukup tinggi dan baik hingga Juni 2021 di antaranya adalah transportasi, pergudangan, komunikasi, hingga pangan.

Selain itu, Yuddy mengatakan, bank bjb juga memiliki komitmen tinggi dalam berpartisipasi memulihkan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 dan setelahnya. Hal ini terbukti dari penyaluran dana Penempatan Uang Negara (PUN) yang sudah berhasil dilakukan selama dua periode.

“Dana PUN yang tersimpan sebesar Rp2,5 Triliun dimulai pada Agustus 2020 sudah di-leverage hingga menjadi Rp5,3 Triliun. Di Februari 2021 kami kembali dipercaya dengan besaran dana yang sama. Hingga pertengahan 2021 in sudah di-leverage menjadi 4,3 Triliun,” ungkap Yuddy.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan