Irma: Bukti JKN-KIS Bermanfaat Itu Sangat Nyata

BANDUNG – Prinsip gotong royong memang sudah melekat bagi warga negara Indonesia. Begitu juga bagi BPJS Kesehatan yang mengedepankan prinsip gotong royong dalam menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Dengan iuran peserta sehat yang dibayarkan, bisa membantu peserta yang sakit dalam pemenuhan biaya layanan kesehatan yang dijalani.

Begitu juga yang diakui Irma Yulianti (36). Saat dihubungi, ia mengaku telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak program tersebut digulirkan oleh pemerintah. Selain untuk memproteksi dirinya dan keluarga, ia juga berniat untuk gotong royong membantu peserta JKN-KIS lainnya yang membutuhkan.

“Tujuannya awal daftar JKN-KIS untuk sedekah. Selain itu, kita memang perlu asuransi untuk proteksi keluarga. Sakit juga bisa datang kapan saja tanpa basa-basi. Dulu sebelum ada JKN-KIS, saya dan keluarga pernah punya pengalaman berobat dengan biaya sendiri. Tepatnya tahun 2012, anak saya dirawat inap selama 10 hari. Kami sampai jual motor untuk biaya pengobatannya,” tutur Irma, pada Rabu (30/06).

Belajar dari pengalaman, Irma tak henti mengajak dan memberikan pemahaman kepada keluarga bahkan tetangga tentang pentingnya terdaftar program JKN-KIS. Tidak hanya terdaftar, tetapi juga kepesertaan aktif dengan rutin membayar iuran. Menurutnya, agar menjadi peserta JKN-KIS aktif, masyarakat dapat mengambil kelas yang besaran iurannya sesuai dengan kemampuan membayar.

“Saya sekeluarga terdaftar sebagai peserta mandiri Kelas Tiga. Ini lebih baik daripada tidak memiliki JKN-KIS sama sekali atau menunggak sehingga kepesertaan tidak aktif. Saya tak henti-hentinya mengajak saudara, keluarga, dan tetangga untuk berperan dalam program JKN-KIS ini. Bahkan kalau ada yang sakit, saya tidak sungkan untuk mengantar mereka berobat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Irma menceritakan bahwa sejak awal program ini ada, ia telah melihat manfaat program JKN-KIS secara nyata. Dari mulai kakak, ibu, hingga ke saudara lainnya, adalah peserta yang rutin memanfaatkan JKN-KIS setiap bulan.

“Kakak saya sudah lebih 5 tahun kontrol rutin karena stroke. Ibu saya juga sama, dari mulai gejala stroke, parkinson, dan hipertensi. Saudara saya yang lain juga pernah bersalin di rumah sakit. Lalu masih banyak lagi orang-orang di sekeliling saya yang bergantung dengan JKN-KIS, bahkan obat-obatannya ditanggung satu bulan penuh. Saya sudah biasa antar saudara kalau mereka butuh didampingi, dengan senang hati saya akan bantu,” ungkap Irma.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan