CILEUNYI – Guna mencetak para santri yang tangguh, Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di lingkungan Pondok Pesantren Bustanul Wildan, Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (12/6).
“Setelah diresmikan, workshop kejuruan desain mode BLKK Pondok Pesantren Bustanul Wildan sudah bisa digunakan pendidikan dan pelatihan untuk para santri dan kader yang tergabung di BLKK,” ungkap Cucun usai serah terima aspirasi dan peresmian BLKK.
Dikatakan Cucun, kehadiran BLKK Pondok Pesantren Bustanul Wildan ini mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Di mana saat ini sudah 43 orang yang mendaftar sementara kapasitas yang tersedia hanya untuk 16 orang.
“Ini kan bukan hanya santri, karena ini adalah BLK komunitas ini. Tapi memang konsisten saya lebih ke pesantren,” kata Cucun.
“Saya lihat, pesantren-pesantren ini sudah bisa berdaya secara ekonominya, selama dua tahun berjalan. Padahal dulu kita masih punya kekhawatiran, tapi ternyata bisa berjalan,” sambungnya.
Menurutnya, salah satu keuntungan yang dimiliki oleh negara Indonesia adalah bonus demografi, dimana terdapat generasi Z yang sangat luar biasa.
“Pendidikan yang ada, road mapnya harus dirubah, bukan hanya interaksi antara guru dengan muridnya, tetapi harus ada goals atau tujuan daripada pendidikan ini apa,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, Cucun pun mengatakan, bahwa pendidikan vokasi adalah salah satu solusi belajar yang langsung kearah penerapan skill atau keterampilan.
“Kehadiran BLKK ini sangat bermanfaat sekali untuk pesantren. Harapannya adalah dengan adanya bonus demografi, kita punya pemahaman dan pengertian tentang skill,” tuturnya.
“Apalagi disini bukan hanya desain mode saja, ada banyak jurusan lainnya seperti teknologi informasi, desain tata ruang, arsitek dan interior,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Cucun, pihaknya pun berharap agar BLKK Pondok Pesantren Bustanul Wildan bisa mencetak santri developer.
Kata Cucun, para santri diharapkan bisa belajar tentang bagaimana menjadi seorang pengembang, memahami tata cara pengajuan kredit di perbankan, hingga membuat dokumen-dokumen penting.
“Sejak Tahun 2017, kita sudah membangun kurang lebih 20 BLKK. Ini adalah salah satu wujud nyata kehadiran negara untuk pesantren,” pungkasnya