Dirut: RS Al Ihsan Sudah Penuh, Pasien Mayoritas Kondisinya Kritis

BANDUNG – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Bandung, Jawa Barat, Dewi Basmala Gatot saat ini keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung itu sudah terisi 100 persen.

Dewi mengatakan dari 151 tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakitnya dan saat ini semuanya sudah terisi penuh dan 20 orang lainnya masih menunggu untuk screening pada Jumat pagi.

“Untuk COVID-19 itu memang sekarang betul-betul mengerikan. Di Al Ihsan ketersediaannya adalah 151 tempat tidur, saat ini BOR 100 persen. Semua full. Utilitas terpakai semua. Itu juga masih ada 20 pasien di IGD sedang screening untuk menentukan apakah bisa isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit,” kata Dewi.

Ditambah pula, pasien COVID-19 yang dirujuk atau datang ke rumah sakit itu sudah dalam kondisi kritis atau membutuhkan perawatan intensif.

“Jadi mayoritas atau banyaknya itu pasien yang datang ke kami (RSUD Al Ihsan) sudah dalam kondisi parah atau kritis sehingga langsung memerlukan perawatan intensif di ICU,” kata Dewi Basmala Gatot, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Halaman Belakang Gedung Sate Bandung, Jumat, (11/6).

Dewi menjelaskan bahwa maksud dari kondisi COVID-19 yang mengerikan atau banyak yang datang dalam kondisi buruk, bahkan meninggal di IGD.

“Jadi dia sudah lama sakit di rumah, tidak terdeteksi, atau terlambat ke rumah sakit,” kata Dewi.

Dewi mengatakan RSUD Al Ihsan sudah mengurangi jumlah tempat perawatan kategori hijau atau untuk pasien dengan gejala ringan.

Selain itu, memindahkan pasien di tempat perawatan zona hijau ini ke pusat isolasi mandiri atau isolasi mandiri di rumah.

“Saat ini rumah sakit hanya merawat yang bergejala sedang (ruang isolasi kuning) dan berat (ruang isolasi merah) saja. Sudah dua minggu ini 100 persen terisi,” kata Dewi.

Pihaknya juga sedang mempersiapkan penambahan tempat tidur sebanyak 89 tempat tidur lagi dan penambahan 30 orang perawat. Semua sarana dan sumber dayanya sedang dipersiapkan.

“Kalau ada outbreak, kami akan siapkan 500 tempat tidur, semuanya siap jadi tempat perawatan pasien COVID-19,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan