Tisna “Kabayan” Sanjaya Ajak Masyarakat Cigondewah Melukis

BANDUNG – Seniman dan budayawan Tisna Sanjaya peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2020, mengajak masyarakat untuk tetap berkesenian di tengah pandemi. Kali ini dia mengajak warga Cigondewah, Bandung untuk melukis bersama, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Tisna ingin memberikan pesan khususnya untuk seniman, agar terus semangat untuk menciptakan karya seni di masa yang sulit, terutama saat pandemi terjadi.

Rencananya, acara melukis tersebut akan berlangsung pada Jumat-Sabtu, 11-12 Juni di Imah Budaya (Ibu) Cigondewah Jalan Batu Rengat, RT.04/RW.01, Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung dan halaman masjid sekitar lokasi tersebut.

“Kanvas akan disediakan, jadi setelah selesai shalat Jumat masyarakat bisa mengambil kuas dan melukis di kanvas yang disediakan. Melukis memakai bahan sintetik dengan bahan campuran, ada cat biasa dan karbon. Warga yang akan melukis wajib menerapkan prokes seperti memakai masker dan menjaga jarak,” jelasnya.

Tisna juga menambahkan, warga terlebih dahulu akan melihat dirinya melukis. Setelah itu, diberikan kesempatan untuk mengambil kuas dan mulai menorehkan goresan cat di atas kanvas.

“Bagi saya penghargaan akan seni harus diupayakan. Kemudian karya yang telah dibuat akan dipajang di rumah warga,” ujar Tisna.

Bagi pria kelahiran Bandung, 28 Januari 1958, setiap karya yang dihasilkan harus memiliki makna. Karena, karya merupakan suara dari personal maupun sosial yang menjelma melalui seni rupa.

Kecintaan Tisna kepada seni ternyata sudah ada sejak masih kecil. Ia sering menggambar di tembok-tembok rumah. Kendati orangtuanya pedagang ayam, namun mereka sangat mendukung bakat seninya. Ini karena lingkungan rumahnya tak jauh dari dunia kesenian.

“Sejak kecil saya diajarkan setiap karya harus memiliki makna, tidak mau mubazir berbuat sesuatu. Kemudian seni tidak terkotak-kotak. Seni itu satu, yang membedakan hanyalah bentuk, media, materi, rasa dan ekspresi seniman dalam mencerna dan memahami esensi seni itu sendiri,” katanya.

Tisna merupakan salah satu penerima Anugerah Adhikarya Senirupa pada 2014 dari Kementerian Pariwisata. Ia juga meraih predikat Best Artist Phillip Morris Indonesia Art Awards 1997 dan peraih Award Sponsors of the Sapporo International Print Competition 1997 di Jepang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan