DEPOK – Seiring perkembangan zaman, banyak pembangunan baru terus bermunculan. Khusus di kawasan perkotaan, imbas dari masifnya pembangunan gedung perkantoran, perumahan, perhotelan maupun pusat-pusat perbelanjaan membuat ketersediaan lahan terbuka hijau menjadi berkurang.
Di samping itu, geliat industrialisasi yang tumbuh pesat juga memberi aneka dampak terhadap lingkungan hidup di area perkotaan. Akibat dari semua itu, keseimbangan alam pun menjadi terganggu. Banjir, polusi, dan bencana alam kian tak terelakkan.
Menyiasati risiko kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan manusia yang terus menggerus fungsi kealamiahan alam, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menggelar kegiatan perawatan dan pelestarian lingkungan di Kota Belimbing itu.
Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati mengetakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam menjaga sekaligus melestarikan kondisi lingkungan yang ada.
“Alhamdulillah, dalam kegiatan ini kami dibantu sekitar 150 penggiat lingkungan di Kota Depok,” kata Ety kepada wartawan, Senin (7/6).
Ia lebih lanjut mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya menjalin kerja sama dengan berbgai komunitas penggiat lingkungan dalam hal edukasi dan konservasi,” bebernya.
Dikatakan, sejumlah komunitas yang telah bergabung dan membantu dalam pemulihan lingkungan yakni Yayasan Sahabat Ciliwung, Komunitas Hijau, Komunitas Depok Berkebun, Komunitas Earth Hour, Komunitas Ciliwung, dan yang lainnya.
“Selain itu, juga terdapat beberapa komunitas lainnya yang aktif dalam membantu DLHK menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada,” tandasnya. (Mg12/hrs).
