Jebol Tanggul Cisunggalah di Desa Panyadap Terus Berulang

SOLOKANJERUK – Masyarakat Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung di kagetkan dengan jebolnya tanggulnya tanggul di wilayah tersebut, Selasa (1/6) sekitar Pukul 23.10 WIB.

Ketua RW 02 Desa Panyadap, Taufik mengungkapkan, jebolnya Tanggul tersebut dikarenakan saat itu volume air Sungai Ci Sunggalah sangat besar. Sehingga merendam pemukiman warga RW 01 dan RW 02 Desa Panyadap.

“Tanggul yang jebol sekitar 20 sampai 30 meter, Warga yang terkena dampak kurang lebih 500 KK dan 1.200 jiwa,” ungkap Taufik saat di wawancara, Rabu (2/6)

Dikatakan Taufik, saat kejadian ketinggian Air, sekitar 150 Centimeter. Menurutnya, jembatan yang terhubung antara dua Desa yakni Desa Panyadap dan Desa Bojong untuk sementara ditutup, hal tersebut karena volume air terus meningkat.

“Awal kejadian, sebagian warga berhasil di evakuasi, tetapi ada beberapa warga yang masih terjebak di rumah, karena akses jalan sudah tidak bisa dilalui. Namun, saat ini air sudah berangsur surut, kami tinggal membersihkan puing-puing sisa banjir,” kata Taufik.

Sebelumnya, kata Taufik, pihaknya sudah memberikan informasi, agar masyarakat yang berada di lintasan Sungai Cisunggalan untuk siap siaga dan mengantisipasi jebolnya tanggul, pasalnya air sungai terus meningkat.

Sementara itu salah satu warga Desa Panyadap Iwan Setiawan mengatakan, saat kejadian warga kebanyakan sedang beristirahat sehingga ketika tanggul jebol warga banyak terjebak didalam rumah.

“Alhamdulillah semua warga berhasil di evakuasi tidak ada korban jiwa cuman ada beberapa warga yang mengalami Luka hingga harus di bawa kerumah sakit,” kata Iwan.

Menurutnya, tanggul tersebut memang dalam kondisi menghawatirkan, karena sungai mengalami pendangkalan dan penyempitan, sedangkan kondisi di hulu sangat memprihatinkan karena tidak ada lagi daerah resapan dikarenakan beralih pungsi jadi tempat pertanian.

“Warga sudah memperkirakan kejadian ini. Tapi apalah daya mereka. Tanggul yang jebol kurang lebih Lebarnya 20 meter, dengan ketinggian kurang lebih 3 meter, pada saat itu air sampai meluap ke tanggul yang tingginya 3 meter itu,” jelasnya.

Dia juga menyatakan, sudah tak terhitung berapa besar kerugian warga atas kejadian ini, pasalnya hampir setiap tahun selalu terulang, oleh karena itu, kata Iwan, sudah semestinya yang berwenang mengambil kebijakan yang baik dengan berbagai pertimbangan agar kedepannya kejadian ini tidak terjadi Lagi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan