Dampak Aksi Mogok Produsen Pada Pedagang Makanan Olahan Tahu dan Tempe

BANDUNG – Aksi Mogok Produksi Tempe dan Tahu di Kota Bandung berlangsung selama tiga hari, dari Jumat (28/5) sampai Minggu (30/3).

Terkait hal tersebut beberapa pedagang makanan yang menggunakan bahan baku tahu sudah mengantisipasinya.

Salah satu pedagang kupat tahu di sekitar Cicaheum, Erna Ningsih, 36 mengatakan bahwa ia telah menyetok dari hari Kamis.

“Udah nyetok, biasanya emang suka nyetok kalau normalnya 100 tahu, sekarang mah nambah jadi 250 tahu,” ujarnya saat ditemui di tempat jualannya, Jumat (28/5).

Senada yang diungkapkan oleh pedagang gorengan yang tidak jauh dari pedagang kupat tahu di sekitar Cicaheum.

“Udah nyetok sih dari kemarin, cuma gak banyak-banyak. Ya kalau misalkan stoknya udah gak ada, paling gak jualan dulu gehu sama gorengan tempe,” ucap penjual gorengan, Sumiati, 45.

Berbeda halnya dengan yang diungkapkan oleh pedagang batagor yang masih ditemui di sekitar Cicaheum. Ia mengaku selama aksi mogok produksi dirinya tidak menyetok tahu sama sekali, karena sudah kehabisan.

“Diganti enggak pakai tahu, soalnya tahunya udah gak kebagian pas beli ke Pasar,” kata Andi Maulana, 23, Pedagang Batagor.

Meski batagor yang Andi jual tidak menggunakan tahu, tidak mengurangi jumlah pembeli. Menurutnya pembeli sudah mengerti karena ada aksi mogok produksi tahu dan tempe di Kota Bandung.

“Enggak ada (penurunan pembeli), normal aja kayak biasanya, udah pada ngerti juga pembelinya,” tuturnya.

Para pedagang berharap, semoga aksi mogok produksi ini tidak berlanjut dan harga kacang kedelai bisa turun serta para penjual tahu dan tempe bisa berjualan kembali.
(MG8/nur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan