Harga Kedelai Melonjak, Disdagin Bandung Jelaskan Penyebabnya

BANDUNG – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah menjelaskan penyebab naiknya harga kacang kedelai akhir-akhir ini. Ia menerangkan, kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga secara global.

Sebelumnya harga kacang kedelai Rp.9.200 per kilogram. Sekarang harganya naik menjadi Rp.10.500 per kilogram.

Kenaikan harga terjadi secara global. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Disdagin lagi ke lapangan untuk duduk bersama dengan paguyuban,” ujarnya di Balai Kota Bandung, Kamis (27/5).

Menurutnya, kenaikan harga kacang kedelai karena hampir 95 persen pasokan kacang kedelai Indonesia bergantung pada impor dari Amerika Serikat yang saat ini belum memasuki masa panen.

“Kemudian sudah ada permintaan dari Cina yaitu 7,5 ton kacang kedelai pada bulan April kemarin. Ini merupakan salah satu yang menyebabkan kurangnya pasokan ke negara-negara lainnya,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, pihaknya berupaya menjaga harga kedelai pada pengrajin tahu dan tempe.

“Diharapkan distributor kacang kedelai yang ada di kota Bandung menjual kacang kedelainya langsung kepada pengrajin. Hal itu untuk memutus mata rantai supaya tidak ada biaya lagi yang membuat harga semakin mahal,” tandasnya.

Sementara itu, pihaknya juga menerima informasi bahwa akan ada aksi mogok produksi oleh Paguyuban Tahu Tempe dari tanggal 28-30 Mei 2021 terkait kenaikan harga kacang kedelai.

Pihaknya juga memastikan stok kacang kedelai untuk pengrajin tahu dan tempe di Kota Bandung dalam kondisi aman. Untuk itu, Disdagin Kota Bandung meminta pengrajin tahu tempe untuk tidak melakukan aksi mogok produksi.

“Harapan kami tidak ada yang mogok (produksi). Kita sedang berdiskusi dengan paguyuban, harapan mereka apa dan solusi dari kita nanti seperti apa,” pungkasnya.
(MG8)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan