Ombudsman RI Sampaikan Delapan Laporan Pengaduan Masyarakat di Bidang Perekonomian Kepada Airlangga Hartarto

JAKARTA – Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyampaikan langsung kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian airlangga Hartarto tentang berbagai pengaduan masyarakat di bidang perekonomian.

Menurutnya, substansi Laporan masyarakat bidang perekonomian yang ditangani leh Keasistenan Utama III Ombudsman RI terdiri dari delapan substansi yaitu Perbankan, Asuransi, Perizinan, Perdagangan dan Industri, Koperasi, Pajak, Penanaman Modal, Pengadaan Barang, Jasa, Lelang.

Di sektor perbankan, masyarakat sering mengadukan tentang restrukturisasi kredit. Selain itu kajian yang dilakukan oleh Ombudsman RI dalam rangka pencegahan di bidang perekonomian juga disampaikan.

‘’Jadi pertemuan ini diselenggarakan  untuk membangun komunikasi khususnya fungsi koordinasi. Diharapkan langkah melakukan koordinasi dan mengembangkan sinergi agar kinerja Ombudsman RI dalam melaksanakan tugas pengawasannya bisa lebih meningkat. Demikian juga koordinasi di bidang Kemenko Perekonomian,” tutur Najih kepada wartawan usai mengadakan pertemuan dengan Menko Bidan Perekonomian, Selasa, (18/5).

Dia menuturkan, kunjungan tersebut juga merupakan silaturahmi sekaligus pertemuan untuk Ombudsman RI untuk memaparkan Laporan Masyarakat di Bidang Perekonomian kepada Menko Perekonomian.

Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan ini membahas Laporan masyarakat di bidang perekonomian. Tentunya rekomendasi yang disampaikan Ombusman RI Akan segera dikomunikasikan kepada Kementerian teknis.

“Kami mengapresiasi kajian-kajian yang dilakukan oleh Ombudsman RI. Terkait perbankan, khususnya restrukturisasi kredit, regulasinya general tetapi penerapannya case by case antara bank dan nasabah. Selama pandemi Covid-19 terjadi, Pemerintah sudah menaruh penjaminan dan subsidi,” tegas Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan, perkembangan Covid-19 di Indonesia secara umum perkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif masih terkendali.

Tingkat Kasus Aktif 5,2% (lebih rendah dari global 11,09%), tingkat kesembuhan 92,0% (lebih baik dari global 86,83%), namun tingkat kematian 2,8% (masih sedikit lebih tinggi dari global 2,07%).

Kasus Aktif nasional, konsisten mengalami penurunan sebesar 48,6% dari puncak kasus (pada 5 Februari 2021).

Tentang perkembangan ekonomi Menko Airlangga menyampaikan bahwa secara spasial, sektor-sektor yang tumbuh positif adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah.

‘’ Untuk sektor Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial juga mengalami perkembangan signifikan,’’pungkas Airlangga. (ltg/fsr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan