Airlangga Hartarto: Kebijakan Pemulihan Ekonomi Menunjukan Pertumbuhan Membaik

‘’Ini terjadi mengingat kondisi perekonomian pada periode sama tahun lalu masih sangat rendah,’’ucap Ketua DPP Golkar itu.

Untuk itu, rasa optimisme penguatan ekspektasi terhadap perekonomian Indonesia untuk rebound pada tahun ini, dengan angka pertumbuhan di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen masih sangat mungkin untuk dicapai.

‘’Ini salah satunya adalah dampak penuh dari kebijakan yang telah dilakukan, serta pola konsumsi yang meningkat pada saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran 2021,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, kondisi ini terlihat dari peningkatan konsumsi masyarakat yang tercermin dari Inflasi, Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Riil mengalami peningkatan.

Pemulihan konsumsi ini mendorong industri untuk meningkatkan aktivitas produksinya, tercermin dari indikator PMI yang meningkat mencapai level tertinggi selama periode 10 tahun pada April 2021.

Peningkatan aktivitas produksi juga didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal. Dari sisi eksternal, pemulihan permintaan global mendorong aktivitas ekspor impor Indonesia.

“Konsumsi diproyeksikan akan terus meningkat di Triwulan II-2021 sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang memicu pertumbuhan belanja nasional. Pertumbuhan belanja nasional tumbuh signifikan pada awal April 2021 sebesar 32,48%,” ujar Menko Airlangga.

Seperti diketahui, Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mencatat surplus US$1,56 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus Maret 2020 lalu sebesar US$0,71 miliar. Surplus ini melanjutkan posisi surplus neraca perdagangan yang sudah dicapai sejak 11 bulan lalu.

“Tercatat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mengalami surplus US$1,57 miliar, terutama terdorong oleh surplus di sektor nonmigas terutama komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit, batu bara, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektronik, serta emas dan perhiasan,” papar Menko Airlangga.

Selain itu, Menteri Perdagangan M. Lutfi menambahkan, “Ekspor nonmigas kita pada Maret 2021 lalu sebesar US$17,45 miliar, dan ini adalah ekspor nonmigas terbesar dan tertinggi dalam sejarah kita sejak krisis 1998 lalu.”

Pemulihan ekonomi nasional juga terlihat dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor dan perumahan pasca relaksasi PPnBM Sektor Otomotif dan PPN DTP Sektor Properti yang dikeluarkan pemerintah awal Maret lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan