Dikatakan demikian karena ia tidak dapat menemui pahala amalnya, sebab syarat utama diterimanya amal ialah ilmu, seperti yang dikatakan oleh seorang ulama bahwa setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya tidak diterima.
Dan orang yang paling kecewa lainnya kelak di hari kiamat adalah orang yang tidak memanfaatkan atau mengamalkan ilmunya, melainkan orang yang mendengar darinyalah yang mengamalkannya.
Ia merasa kecewa karena dia yang mengajarkannya tetapi tidak memperoleh pahala, sedangkan orang yang diajarinya memperoleh pahala berkat amalnya.
Padahal seandainya ia mengamalkan ilmunya, niscaya pahalanya akan jauh lebih besar daripadanya. Akan tetapi, bukan rasa kecewa saja yang bakal dialaminya, bahkan sebaliknya ia mendapat siksaan yang pedih.
Kata ilmu berasal dari akar kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Ilmu luas sekali ruang lingkupnya, artinya beberapa jenis ilmu.
Rasulullah Saw. telah bersabda,
“Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim. Sesungguhnya para Malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu karena ridha terhadap amal perbuatannya itu.”
(HR. Ibnu Abdul Barr).
Hadits ini sama dengan yang di atas bahwa mencari ilmu itu wajib hukumnya, terlebih lagi ilmu agama karena ilmu agama dapat mengantarkan pemiliknya kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Orang yang mencari ilmu didoakan oleh semua malaikat sehingga digambarkan dalam hadits ini bahwa mereka menaungkan sayapnya kepada orang-orang yang sedang menuntut ilmu karena mereka ridha terhadapnya.
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa orang yang mencari ilmu itu didoakan oleh semua makhluk hidup sehingga ikan-ikan yang ada di laut pun ikut mendoakannya.
Pengertian negeri Cina dalam hadits ini menunjukkan pengertian negeri terjauh; dan hadits ini sekaligus merupakan bukti sejarah bahwa bangsa Arab pada saat itu telah mengenal adanya negeri Cina.
Demikian pula sebaliknya, orang-orang Cina pun telah mengenal adanya negeri Arab. Atau makna yang dimaksud ialah mencari ilmu yang berkaitan dengan mashlahat orang banyak karena sejak zaman dahulu negeri Cina terkenal sebagai negeri pembuat kertas dan lain-lainnya yang tidak terdapat di negeri Arab.