Cerita Relawan Nakes Covid-19 di Bandung yang Tiga Bulan Tidak Digaji

Untuk itu, menjadi tulang punggung keluarga bagi seorang perempuan sangatlah berat. Menanti harapan semu begitu gelap. Hal itu dirasakan dirinya saat tiga (3) bulan jauh dari anak dan keluarga.

Selama itu, dirinya bersama kurang lebih 150 relawan nakes lain tinggal di Hotel Preanger Kota Bandung. Kini jumlah relawan nakes yang masih bertahan di hotel tinggal puluhan. Sebagian lebih memilih pulang.

Kabar mengejutkan, pihak hotel Preanger saat ini sudah menginstruksikan agar para relawan  Nakes angkat kaki dari rumah singgah di hotel bintang lima itu.

“Saya dari awal, bulan janurari disini. Kita kan diberhentikan secara mendadak di 30 bulan Maret. Katanya keputusan Menteri seperti itu. Nah dari mulai April akhirnya penganguran. Kita belum dapat sepersen pun. Baik dari Kemenkes maupun RSHS,” katanya.

Selama tinggal di hotel, lanjut dia, para nakes menanggung biaya hidup secara mandiri. Bahkan, sampai perbekalan habis, banyak dari relawan nakes pinjam sana-sini hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kita disini modal sendiri. Kasian yang dari luar kota. Bahkan luar pulau. Kasiankan kepada mereka, apalagi menjadi tulang punggung juga. Tolong lah rasa ibanya untuk atasan-atasan terhadap kami. Kami tidak minta apapun. Cuman minta hak kami,” cetusnya.

“Disini kita abu-abu banget. Bingung, mau pulang malu karena tidak dapat apapun. Masa pulang dengan tangan kosong. Malahan ninggalin hutang untuk biaya hidup di sini,” imbuhnya.

Mengenai insentif tidak kunjung cair. Relawan asal Kabupaten Sumedang ini tidak mengetahui. Bahkan dirinya pun mempertanyakan kendalanya.

Ia pun mengaku pun mentok disini. Padahal dari segi relawan itu tidak ada forum. Sebab masuk secara mandiri, tanpa ada perjanjian jiga sebetulnya. Namun diberikan dikasih surat tugas.

“Surat tugas yang dikeluarkan RSHS ditembuskan ke pihak Kemenkes. Makannya saya tidak tahu nih alurnya sejauh mana untuk masalah insentif ini. Katanya masih dalam tahap verifikasi BPKP,” ungkapnya.

“Itu dari awal bulan terus saja verifikasi, kok gak selesai-selesai. Memang seribet apa sih verifikasi itu sampai kita betul-betul belum dapat ATM,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan