Gepeng Serbu Cimahi, Pemkot Klaim Sudah Beberapa Kali Lakukan Penertiban

CIMAHI – Meski saat ini di Kota Cimahi masih diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro, namun tak jadi halangan bagi para gelandangan dan pengemis (Gepeng) untuk mengais rezeki.

Dari pantauan di lapangan, para gepeng dan manusia karung atau pemulung yang membawa karung untuk mencari barang berkas sambil mengemis itu banyak ditemui di Jalan Gatot Subroto. Mayoritas dari mereka adalah wanita yang menggendong anak-anaknya sambil membawa karung putih dan duduk di trotoar

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini biasanya terus bertambah jelang Lebaran. Selain di Jalan Gatot Subroto, mereka juga banyak terlihat di Jalan Gandawijaya, Jalan Amir Machmud, atau di pusat keramaian lainnya di Kota Cimahi. Termasuk di alun-alun Cimahi.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengaku, akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

”Nanti kita koordinasikan dengan pihak pihak terkait, supaya melaksanakan penertiban terhadap mereka,” kata Ngatiyana, baru baru ini.

Menurut Ngatiyana, pihaknya tak akan bosan untuk menertibkan para gepeng dan manusia karung tersebut.

”Kita tertibkan dan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Mereka kebanyakan berasal dari luar Cimahi,” ujarnya.

Ngatiyana mengaku jika pihaknya melalui DinsosP2KBP3A, dan Satpol PP sudah beberapa kali melakukan penertiban terhadap gepeng yang ada di wilayahnya.

“Kemarin (penertiban) sudah di Cimindi, ditangani Dinsos dan Satpol PP. Sudah diambil dan diantarkan, eh empat hari kemudian datang lagi, dan ini selalu seperti itu,” terangnya.

Agar para gepeng tersebut tidak semakin menjamur, Ngatiyana pun mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan bantuan kepada PMKS kategori gepeng ini.

”Diharapkan seperti itu (tidak memberi bantuan), karena sifatnya tidak mendidik. Kasian sih memang kasian, tapi tidak mendidik bagi mereka. Tapi mudah-mudahan nanti bisa kita atasi. Bagaimana kita tidak akan bosan-bosan mengantarkan mereka ke daerah asalnya,” tutur Ngatiyana.

”Terlebih di masa PPKM ini, tidak boleh ada kerumunan untuk menghindari Covid-19,” pungkasnya. (fey/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan