Kolaborasi Suami Istri di Balik Gemilangnya Desain Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon

Di sisi lain, Daliana mengaku ada kesulitan dan tantangan dalam merancang Alun-alun tersebut.

“Kesulitan dan tantangannya adalah bahwa Alun-alun Kejaksan ini sangat penting untuk semua dan lokasinya strategis, maka banyak sekali permintaan dari berbagai pihak,” ujar dia.

Misalnya, lanjut dia, masjid membutuhkan parkir dan lapangan, RTH minimal 30 persen yang mana tercapai, serta kebutuhan ruang publik dengan berbagai kegiatan mulai dari bermain, membaca, plaza-plaza perlu didesain dengan sangat baik.

Menurut dia, Plaza Memorial didesain melibatkan partisipasi sejarawan dan budayawan setempat.

Diakui dia, adanya basement menjadi tantangan tersendiri. Penataan PKL di lokasi juga diperlukan.

“Maka sebenarnya perancangan Alun-alun Kejaksan ini sebenarnya cukup kompleks. Tapi semua itu terbayar karena kami senang  Pemprov dan Pemkot Cirebon selalu mendukung dengan baik,” ucapnya.

Selebihnya, usai diresmikannya Alun-alun Kejaksan Daliana berharap agar warga bersedia menjaga Alun-alun Kejaksan dengan sangat baik.

Daliana pun berharap Pemkot Cirebon bersedia memberikan perhatian dan anggaran untuk merawat dengan baik.

Untuk diketahui, Florian & Daliana adalah pasangan arsitek, founder dari SHAU di Rotterdam, Belanda dan Bandung, Indonesia.

Daliana -arsitek perempuan Indonesia yang merupakan ‘100 Wanita dalam Arsitektur 2021 versi Architizer’- pendidikan sarjananya di Jakarta, sedangkan Florian -arsitek Jerman- pendidikan sarjananya di Munich, Jerman.

Mereka berdua kuliah S2 di Berlage, Rotterdam, Belanda sebelum mendirikan SHAU bersama-sama.

Tahun ini SHAU mendapatkan Archdaily Building of the Year award 2021. Beberapa prestasi lain termasuk Architizer A+ Award 2020 & 2017, dan juga shortlist Aga Khan Award 2019. (yud)