BANDUNG – Bertemunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Sate, Kota Bandung menimbulkan teka-teki. Pasalnya, kedua Gubernur tersebut memiliki elektabilitas tinggi dalam bursa Capres 2024 mendatang.
Saat dikonfirmasi terkait pertemuan tersebut ada hubungan dengan persiapan Pilres. Kedua Gubernur tersebut membantah. Dengan alasan Khofifah yang sudah mengisi studium generale di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor.
Terlebih, malamnya berbarengan dengan elemen muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga Ridwan Kamil memfasilitasinya di Gedung Sate Kota Bandung, Senin (19/4) malam.
“Kami ingin bersilaturahim dengan warga Jabar, terutama yang elemen muslimat NU, dan terima kasih kami diberi kesempatan di Gedung Sate ini,” ucap Khofifah.
Keduanya menegaskan dalam pertemuan itu tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan berpasangan pada Pilpres 2024. Di sisi lain, mereka tak mempermasalahkan adanya tafsiran yang berhubungan denga kontestasi politik.
“Ini adalah bagian dari silaturahim. Jadi nggak ada pertemuan yang tiba-tiba. pasti ini atas izin Allah kami bisa bersilaturahim pada malam hari ini,” katanya.
Mesti membantah, dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengaku saling berbagi pengalaman, khusunya dalam penanganan pandemi Covid-19. Hal yang disorotinya adalah angka kematian yang terus diupayakan untuk ditekan di wilayah Jawa Timur.
“Bagaimana pengendalian angka kematian di Jawa Barat karena Covid-19 itu bisa sangat bagus. Kami di Jawa Timur pengendalian kasusnya cukup bagus tapi untuk bisa menurunkan angka kematian karena Covid-19 masih harus belajar kembali dari Jawa Barat,” jelasnya.
Di samping itu, lanjut Khofifah, dua minggu lalu dirinya bersama tim sedang membahas Islamic Center di Surabaya milik Pemprov Jatim. Ia menilai masjid di Islamic Center hanya berukuran seperti musala, sedangkan halaman begitu luas.
“Jadi saya sudah memutuskan untuk membuat masjid di Islamic Center di halaman depan. Pembangunan dengan arsitektur yang kira-kira dapat menjadikan referensi bagaimana kegiatan umat Islam bisa lebih representatif di kawasan Islamic Center di Surabaya,” lanjutnya.
Mantan Menteri Sosial itu menilai Kang Emil sapaan Ridwan Kamil memiliki keahlian arsitektur yang sangat bagus. Oleh karena itu, dirinya meminta agar Kang Emil bisa mendukung dari segi arsitekstur seperti ketika mendesain masjid-masjid di kota besar di Indonesia.