Pengakuan Jason Tjakrawinata, Pria yang Aniaya Perawat Siloam

PALEMBANG – Pelaku penganiayaan perawat Rumah Sakit Siloam, Jason Tjakrawinata, 38, angkat suara terkait perbuatannya. Dia mengaku tersulut emosi saat peristiwa terjadi. Sehingga membuatnya gelap mata hingga berujung penganiayaan.

“Saya mengakui saya sudah melakukan tindakan kurang baik dikarenakan saya mungkin sudah kelelahan karena sudah empat hari saya harus jaga anak saya ditambah bulan Ramadan ini dan juga bahwa dengan panas matahari saya tersulut emosi, emosi sesaat itu saja,” kata Jason di Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (17/4).

Jason menyampaikan, emosinya memuncak karena mendengar tangisan anaknya. Selain itu, banyak darah bercucuran dari suntikan bekas infus.

“Saya benar-benar tersulut emosi sesaat karena melihat tangisan anak saya dan darah yang bercucuran,” jelasnya.

Sebelumnya, Kristina Ramauli, 28, perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang yang dianiaya orang tua pasien buka suara atas insiden yang dialaminya. Dia menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya.

Seperti diberitakan Sumeks (Jawa Pos Group), warga Kompleks Griya Sukajadi, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan itu dianiaya oleh orang tua pasien yang mengaku polisi berinisial JT.

Penganiayaan ini terjadi di Ruangan IPD 6 Kamar 6026, Kamis (15/4) sekitar 13.40 WIB. Kejadian bermula saat Kristina Ramauli mencabut selan infus pasien yang tak lain adalah anak pelaku sekitar pukul 11.00 WIB.

Korban mencabut selang infus karena pasien sudah diperbolehkan pulang. Saat selang infus dicabut, pasien berusia 2 tahun bergerak dan digendong ibunya. Tangan pasien mengeluarkan darah dari bekas suntikan.

Kristina kemudian mengganti plester yang berdarah, sembari menghentikan darah di tangan pasien. Sekitar pukul 14.00 WIB pelaku datang dan memanggil perawat ke ruang perawatan. Ada tiga orang yang menemui pelaku, termasuk Kristina Ramauli. Di sana terjadilan penganiayaan. (jawapos.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan