Bersyukur atas Nikmat Allah

Jangan takabur atas nikmat-nikmat yang dimilikinya, jangan menonjolkan diri di hadapan orang banyak, jangan menganiaya, jangan melampaui batas, dan jangan memusuhi orang lain. Barangsiapa melakukan salah satu perkara dari perkara-perkara yang disebutkan di atas, maka jelaslah bahwa kita telah mengkufuri nikmat Allah dan tidak mensyukurinya.

Sedangkan mengkufuri nikmat akan menghapus kenikmatan itu dan menukarnya menjadi kehampaan, kekosongan.

Sebagaimana peringatan Rasulullah Saw bagi orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah Swt, : “Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim).

Tanda bersyukur lainnya lagi ialah, memandang besar sesuatu nikmat, sekalipun nikmat itu kecil saja, memandang keagungan penganugerahkan nya, yakni Allah Swt.

Dalam pada itu, sesungguhnya Allah Swt. telah menganugerahkan berbagai nikmat kepada kita sekalian, yang semua itu tidak bisa dihitung karena saking banyaknya, baik yang besar maupun yang kecil. Setiap diri kita tidak akan mampu menghitùng nikmat-nikmat yang diterimanya setiap hari, apalagi untuk bersyukur kepada Allah atas setiap nikmat itu. Semoga kita sekalian pandai-pandai mensyukuri nikmat Allah Swt. yang diberikan kepada kita. Wallahu A’lam bish Shawab.

 

Drs.H. Karsidi Diningrat M.Ag
* Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung
* Anggota PB Al Washliyah di Jakarta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan