Antisipasi Radikalisme Susupi Masyarakat, MUI KBB Gerak Cepat

PADALARANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) gerak cepat mengantisipasi masuknya paham radikalisme pada masyarakat termasuk generasi muda dampak dari aksi bom bunuh diri di Makassar.

Ketua MUI KBB, Muhammad Ridwan mengatakan pihaknya melakukan antisipasi tersebut dengan melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bandung Barat.

“Jadi saya minta kepada semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terpancing aksi bom bunuh diri itu. Karena kita berusaha menyejukkan keadaan,” katanya saat ditemui di Mason Pine, Padalarang, Rabu (31/3).

Ia menambahkan, pihaknya mengantisipasi paham radikalisme tersebut dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan melalui kegiatan pengajian di kalangan masyarakat.

“Jadi kita harus awasi semua majelis taklim termasuk pengajian ibu-ibu, karena paham radikalisme ini seperti wabah dan menyebar. Oleh karena itu, harus diantisipasi,” jelasnya.

Ridwan menyebut, pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus memberikan pemahaman yang gamblang terkait aliran (paham) salafiyah dan wahabi yang disebut jadi gerbang masuknya terorisme.

“Itu kan hasil investigasi mereka dan tidak salah. Hanya saja kalimatnya harus ada penafsirannya yang lebih jelas dan lebih menyejukkan lagi,” katanya.

Ia pun mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak asal menerima paham terkait agama tanpa adanya bimbingan dari seorang guru. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih selektif dalam menerima suatu paham.

“Namanya ajaran yang dari luar yang tidak cocok dengan daerah tinggalkan dulu, kalau yang sama dengan orangtua di sini ambil,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan