Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ingin Cetak 100 Ribu Petani Milenial

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menargetkan bisa mencetak sekitar 100 ribu petani milenial di wilayah Jabar hingga masa akhir jabatannya sebagai gubernur. Saat ini, baru ada sekitar delapan ribu petani milenial.

“Jadi target saya di atas 100 ribu petani baru (milenial). Sekarang yang daftar baru 8.000-an. Tapi ternyata kan biasanya ada seleksi alam. Wah semangat-semangat ketika ada ‘pungkal-pengkol’, ‘bulak-belok’ pasti ada seleksi alam ini,” kata Ridwan Kamil saat menghadiri acara Kick Off Petani Milenial di Kampung Pasir Angling Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, (26/3).

Petani Milenial Juara merupakan sebuah program yang digagas oleh Pemprov Jabar dengan tujuan bisa menarik minat generasi milenial untuk membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan.

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar menyatakan, sektor pertanian saat ini belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jabar.

Benny mengatakan, selain untuk menarik minat generasi milenial, Petani Milenial Juara bertujuan menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian di Jabar.

“Kami ingin menciptakan pertanian maju, mandiri, dan modern. Kemudian, program tersebut diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran sekaligus mengubah wajah pertanian menjadi pertanian modern dan berbasis teknologi,” kata Benny.

 

Program Petani Milenial

Pemda Provinsi Jabar memberikan sejumlah bantuan dalam program Petani Milenial Juara, seperti peminjaman lahan garapan seluas 2.000 meter persegi selama kurun waktu dua tahun.

Dalam acara Kick-Off Petani Milenial tersebut, Kang Emil menuturkan bahwa ia bertekad dan akan fokus mengurus segala hal yang berhubungan dengan food security selama menjabat sebagai Gubernur Jabar.

“Jadi kalau dinas, di klaster pangan ditanya terus (soal food security). Karena inilah menurut saya masa depan yang teruji oleh pandemi seperti saat ini (COVID-19),” kata dia.

Menurutnya, hanya sektor pangan dan digital yang bisa tumbuh saat sektor ekonomi lainnya sedang turun di saat pandemi COVID-19.

“Memang sektor kesehatan juga tumbuh di saat pandemi itu. Tapi yang bakal tumbuh terus itu kan soal pangan dan digital ini. Jadi ini adalah sebuah masa depan,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan