Kemensos Respons Kasus Penyandang Disabilitas Fisik di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur

MANGGARAI TIMUR — Sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk melakukan respons terhadap kebutuhan dari keluarga RA (12 tahun) di Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur, Balai Besar Disabilitas Prof. Dr Soeharso Surakarta, Balai Anak Naibonat Kupang dan Balai Disabilitas Efata Kupang melakukan respons kasus kepada keluarga RA.

RA yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar merawat kedua orang tuanya yang mengalami kelumpuhan di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meze, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur.

Tim Kemensos mengunjungi rumah RA didampingi petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Perlindungan Anak, Pendamping Disabilitas, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan PT. Pos Region Komodo.

Setibanya di Desa Nanga Meze, Tim Kemensos, Gunawan dan Yusuf dari Balai Besar Disabilitas Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Patrick Alexander dari Balai Anak Naibonat Kupang serta Lukman Neno Bay dari Balai Disabilitas Efata Kupang disambut oleh Sekretaris Camat Elar Selatan, Kepala Desa Nanga Meze, Tokoh Adat Setempat, Kepala Puskesmas Pembantu Elar Selatan, Babinsa dan Babinkamtibmas.

Berdasarkan hasil kunjungan, diketahui RA adalah anak Benediktus Poseng (48 tahun) dan Wihelmina Mbi (43 tahun). Keluarga sederhana ini tinggal di rumah berukuran 5×6 meter, berdinding papan dan lantai beralaskan tanah. Di rumah inilah RA tinggal bersama ayah, ibu, dan nenek (dari pihak Ibu). RA memiliki seorang adik perempuan yang saat ini diasuh oleh keluarga pamannya.

RA adalah anak yang sehat, periang, dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Cita-citanya kelak ingin menjadi seorang guru. RA juga sering membantu neneknya merawat ayah dan ibunya yang mengalami kelumpuhan. Paman RA sering datang membantu untuk mengurus keluarganya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Fisioterapi Balai Besar Disabilitas Prof. Dr Soeharso Surakarta, ayah RA, Benediktus Poseng mengalami kelumpuhan disebabkan adanya Ostheo Artritis (OA) Bilateral atau pengapuran di kedua lututnya. Penanganan yang diberikan adalah dilakukan latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya dan diberikan alat bantu berupa Stabiliser Knee.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan