BANDUNG – Kampung Tjibarani yang terletak di Jalan Bukit Jarian RT 04, RW11, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, merupakan salah satu Kampung yang mengikuti Program Buruan SAE (Sehat, Alami dan Ekonomis) yang diadakan oleh dinas pangan dan pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung.
Selain Program Buruan SAE dari Dispangtan yang dijalankan di Kampoeng Tjibarani, warga RT 04, RW11, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap juga mengembangkan program ekonomi kreatif dari program tersebut.
“Kampung Tjibarani ini sebetulnya dalam masa covid, berawal dari masyarakat berada dalam ketakutan, sehingga bersosialisasi sama tetangga terbatas,”ujar Irsan selaku Ketua Perkumpulan Kreatif Kampoeng Tjibarani saat diwawancarai, Senin (01/03/2021)
“Nah, dari situ kami sebagai pemuda berinovasi bagaimana kalau ketakutan ini kita ubah jadi harapan, akhirnya kami inisiatif buka inovasi terkait ketahanan pangan yang dinamakan Buruan Syariah waktu itu, sebelum ikut program Buruan SAE yang di mana dulu buruan yang kosong tempat pembuangan sampah ini bermanfaat ditanami sayuran dan lain-lain,” tambahnya.
Sebelum mengikuti program Buruan SAE Dispangtan, Irsan mengaku alami kesulitan dalam mendapatkan bibit tanaman untuk ditanam di beberapa lahan yang kosong, sehingga akhirnya Irsan pun mencoba menghubungi dinas terkait yaitu Dispangtan.
Di mana kebetulan Dispangtanpun memiliki tengah menggencarkan program yang selaras, yaitu Buruan SAE. Dari program Buruan SAE ini pun Irsan mendapatkan kemudahan dalam mengembangkan inovasi yang telah ia jalankan.
Dari program Buruan SAE ini juga Irsan melihat terdapat peluang dalam membangun dan memulihkan ekonomi warga yang terdampak Covid-19, yaitu melalui program hasil berkebun dari Buruan SAE akan dijual di pasar minggu di daerahnya, terdapat juga program yang dinamakan Piring Bicara.
Piring Bicara ini merupakan hasil kolaborasi warga dengan hotel, resto dan kafe (horeka) yang ada di Kecamatan Cidadap. Hasil dari sayuran di buruan SAE Kampoeng Tjibarani akan di supply kepada horeka yang telah disupport oleh mereka dengan menu yang disesuaikan.
“Alhamdulillah di sini antusias warga baik dalam Buruan SAE ini, kita sudah beberapa kali panen dan pernah dijual juga hasil panennya oleh warga, dan hasilnya pun kembali ke warga sendiri, dari program Piring bicara juga misalkan di sini menghasilkan pakcoy, dan ada resto yang membuat capcay,” ujarnya.