BANDUNG – Setelah hampir satu tahun pandemic melanda, angka kasus Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Bahkan, dari hari ke hari angka kasus penularan di Kota Bandung, terhitung masih meningkat, tentunya hal ini turut mempengaruhi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Terhitung sejak 11 Januari sampai 8 Februari, Pemerintah pun akhirnya mengambil langkah dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Kota Bandung, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Namun, selama penerapan PPKM ini juga telah menuai banyak pro-kontra dari berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali para pedagang kaki lima yang paling kena imbasnya dari penerapan kebijakan tersebut.
Salah satu pedagang, Erwin Jauhari, 30, mengatakan bahwa pemberlakuan PPKM yang dilakukan selama ini kurang efektif dan hanya 30% efektifitasnya dalam menurunkan angka kasus Covid-19.
“Saya sekarang PSBB sampai PPKM udah berapa kali ya diberlakukan, tapi tiap liat berita kasusnya naik terus, ga turun-turun, malah kondisi ekonomi warga yang makin turun, saya juga asalnya cuma jualan nasi goreng aja tiap malem tapi karna ada PPKM ini pendapatan jualan nasi goreng jadi turun karna jualan hanya beberapa jam kan jam 8 atau jam 9 udah ga boleh jualan, ya akhirnya saya harus banting tulang jualan malam dan siang” ujarnya saat diwawancarai pada Rabu (10/02/21).
Dia juga menceritakan dampak dari diberlakukannya PSBB ini, yakni omset penjualan selalu menurun, yang biasanya dapat menjual 120 porsi nasi goreng setiap malam, kini dia hanya dapat menjual paling banyak 50 porsi nasi goreng setiap malamnya.
“Kondisi kayak gini gimana lagi, ya susah, ekonomi susah, tapi pengeluaran tetap banyak kayak anak sekolah daring kan butuh biaya juga, belum modal jualan, belum resiko sehari-hari ya, neng” ujarnya.
Erwin berharap pemerintah dapat segera mengatasi dan memberi solusi yang cepat tanggap dalam menghadapi situasi pandemic ini agar keadaan dapat segera kembali normal, serta aktivitas sosial ekonomi pun dapat berjalan kembali dengan normal.
“Saya harap mah jangan ada PPKM PPKM lagi ya, soalnya ya dari berita juga ternyata kasus nya ga turun, mungkin ada solusi lain yang lebih tepat penangananya, ya mungkin ga Cuma saya aja tapi semuanya juga berharap kondisi bisa normal lagi, ekonomi juga kembali membaik” katanya. (mg8)