SUMEDANG – Sejumlah Petani Tembakau di di Kecamatan Sukasari Sumedang mengalami kesulitan menjemur tembakau. Sebab, kondisi cuaca saat ini tidak menentu dan susah ditebak.
Terik matahari yang minim dan cuaca yang tidak menentu membuat kualitas tembakau berkurang dengan kadar nikotin yang kurang bagus, seperti yang terjadi di Desa Nangerang, Kecamatan Sukasari, Sumedang.
Salah satu petani tembakau, Ajat mengatakan, cuaca saat ini yang berubah-ubah membuat tembakau hasil penjemuran memiliki kualitas yang berbeda sehingga harga jual ikuti kualitas dari tembakau.
“Tembakau yang terkena matahari dan tidak terkena matahari memiliki harga yang berbeda, untuk harga 3 bantal tembakau kering missal berada di Rp.100.000, tapi untuk yang kualitasnya kurang harganya hanya Rp. 30.000, jadi perbandingan harga yang kualitas bagus dan tidak berada di 30%,” ucap Ajat petani tembakau Desa Sukasari, Sumedang, Jawa Barat (15/01).
Kecamatan Sukasari, Sumedang menjadi salah satu produsen tembakau terbesar di Sumedang. Tembakau Mole Sumedang sudah didistribusikan ke sejumlah daerah seperti Cianjur, Sukabumi, Tasik, dan Bogor. (MG 13)