Dalam kecelakaan pesawat tersebut, seluruh awak pesawat tewas dan hanya Letnan Fartin Markas satu-satunya yang selamat. Dalam kondisi kritis ia menemukan sebuah ponsel dan segera menelepon istrinya untuk menghubungi markas pelayanan keselamatan militer terdekat.
Kini Fartin Markas telah sembuh dari luka infeksi paru-paru dan pembengkakan otak akibat insiden tersebut, meski mengalami cacat di wajahnya.
9. Juliane Koepcke
Sebuah pesawat Lansa Filght 508 yang menuju ke Peru terjebak dalam badai pada tanggal 21 Desember 1971. Pesawat itu kemudian jatuh ke dalam Hutan Amazon akibat sambaran petir.
Juliane Koepcke, yang saat itu berusia 17 tahun, merupakan penumpang wanita yang berhasil selamat dari musibah tersebut. Saat kecelakaan, dia terlempar dari pesawat di ketinggian 10.000 kaki tanpa parasut dalam keadaan masih terikat pada tempat duduknya.
Selama hampir 11 hari Juliane bertahan di pedalaman hutan dengan kondisi luka di lengan dan kaki, gegar otak dan mengalami patah tulang leher. Hingga dirinya berhasil menemukan kamp penebang hutan yang kemudian membawanya ke rumah sakit. Peristiwa itu menewaskan 14 penumpang pesawat.
10. Vesna Vulovic
Pramugari Vesna Vulovic jadi satu-satunya yang selamat setelah pesawatnya hancur oleh bom teroris. Dia jatuh dari ketinggian 33.333 kaki tanpa parasut dengan kecepatan hingga 200mph ke lereng bersalju.
Akibat peristiwa itu, dia menderita patah tulang, termasuk tengkorak dan kakinya. 29 penumpang dan awak lainnya meninggal setelah bom yang tersembunyi dalam sebuah koper meledak dan menghancurkan penerbangan JAT 364. Pesawat itu terbang dari Kopenhagen ke Zagreb pada 26 Januari 1972.
Tim penyelamat yang menemukan Vesna terkubur salju mengira dia sudah mati. Ajaib, hanya dua bulan memakai kursi roda Vesna sudah bisa berjalan lagi.
*dirangkum dari berbagai sumber