Wisatawan Harus Tes Rapid anti Gen Bukan Kebijakan Kontradiktif

Kendati demikian, yang terpenting menurutnya yakni tetap menjaga protokol kesehatan. Namun Ema juga menuturkan keraguannya terhadap penerapan prokes di lapangan.

“Tapi yang penting bagi kita mereka lakukan prokes dengan ketat. Ini memang yang agak ragu bagi kami di lapangan. Betul tidak mereka menerapkan prokes secara maksimal, betul tidak satgas covid melaksanakan secara maksimal atau tidak,” tuturnya.

Tak hanya itu, Ema menilai keberadaan rapid antigen ini juga belum cukup familiar di kalangan masyarakat luas. Karena sejauh ini, menurutnya, rapid test dan PCR/Swab jauh lebih dikenal.

“Antigen ini pun belum secara maksimal diketahui, yang ada di benak masyarakat itu rapid dan PCR. Sampai saat ini sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap antigen,” ujarnya.

“Kita realistis aja, jangan membuat masyarakat menjadi confuse (bingung). Kita inginnya seperti itu. Pada pelaksanaan ini kita perlu adaptasi juga pemahamannya, nanti (nyari) antigen na dimana,” sambungnya.

Ema mengatakan, masyarakat juga perlu mengontrol dirinya untuk tidak bepergian ke luar rumah untuk sekedar liburan.

“Boleh orang berangkat (liburan), tapi harus tau diri. Kalau ada masalah, ini bukan hanya merugikan yg bersangkutan, tapi merugikan orang lain,” tandasnya.(ayu/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan