IDI Jabar Minta Masyarakat Waspadai Penyakit Musim Pancaroba

BANDUNG – Memasuki musim pancaroba, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat mengingatkan masyarakat mewaspadai sejumlah penyakit yang bisa menyerang.

Ketua IDI Jawa Barat, dr. Eka Mulyana menyatakan, ketika Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi penyakit yang patut disoroti mengingat angkanya masih tinggi di Jawa Barat.

“Masyarakat harus mulai mengawasi ancaman DBD yang sering timbul mengingat genangan air dan sarang nyamuk mulai banyak di sekitar kita,” ungkapnya, Sabtu (7/11).

Eka pun mengatakan, penyakit ini dapat berpotensi di semua daerah, mengingat faktor utama penyebabnya merupakan gigitan nyamuk.

“Semua daerah memiliki potensi yang sama, karena penyakit ini bersumber dari gigitan nyamuk,” katanya.

“Meski begitu, masyarakat dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit ini dengan membiasakan hidup bersih, seperti tidak membiarkan adanya genangan air, membersihkan gorong-gorong yang mampet, rajin memperhatikan kebersihan diri, dan yang terpenting mengkonsumsi makanan yang sehat,” lanjutnya.

Eka menganjurkan, jika masyarakat merasakan gejala-gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala parah, mual dan muntah selama lebih dari 3 hari, maka sesegera mungkin memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas atau dokter terdekat.

“Tak lupa saya menganjurkan langkah itu dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan perawatan yang lebih maksimal,” ucapnya.

Tak hanya itu, IDI meminta pemerintah tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam pembuatan posko pengungsian bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.

Selama ini sering ditemukan posko pengungsian yang melebihi kapasitas karena minimnya tempat. Akibatnya, berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit, dan penyakit lainnya sering ditemukan.

Padahal masyarakat yang menjadi korban bencana alam sangat membutuhkan tempat yang layak dan sehat untuk bertahan hidup sementara.

“Sering banget kita temukan banyak tempat pengungsian yang sebenarnya sudah melebihi kapasitas, namun masih dipaksakan karena tidak ada lagi tempat lain. Ini harus diperhatikan, karena dapat memicu berbagai penyakit,” katanya. (mg7/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan