CIANJUR – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara (YLPKN) Kabupaten Cianjur Hendra Malik menilai masih banyak temuan di lapangan kaitan dengan dugaan agen e-Warong abal-abal atau tidak sesuai dengan kriteria menjadi penyalur bantuan sembako atau bantuan pangan non tunai (BPNT).
“Berdasarkan hasil survey yang dilakukan tim YLPKN di lapangan di beberapa Kecamatan, ternyata masih menemukan adanya e-Warong abal-abal,” kata Hendra Malik saat dihubungi melalui sambungan telefon, kemarin (26/10).
Hendra Malik mengatakan, sebagai lembaga perlindungan konsumen terlebih pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baik itu BPNT dengan item paket sembako, dan juga PKH bantuan beras harus benar-benar dirasakan dan sesuai dengan harapan si penerima.
“Tentu, kami sebagai lembaga perlindungan konsumen harus konsisten untuk memperjuangkan hak-hak konsumen terlebih pada program bantuan pemerintah seperti BPNT dan juga PKH,” paparnya.
Hendra mengatakan, keberadaan e-Warong yang dinilai tidak sesuai dengan pedoman umum (Pedum) tentunya harus ditindak dan bukan dibiarkan begitu saja.
“Saya minta yang berkaitan dengan kewenangan program bantuan sembako ini sebaiknya segera ambil tindakan,” katanya.
Kepala Seksi Penanganan Keluarga Miskin, dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Eli, mengatakan, jika memang masih kedapatan e-Warong yang bermasalah atau tidak layak tentu pihaknya akan langsung menindaklanjutinya asalkan jelas keberadaan e-Warong tersebut.
“Harus jelas dimana alamat e-Warong yang dinilai tidak layak tersebut, kalau memang ada, saya akan langsung berkoordinasi dengan tikor Kecamatan yang nantinya langsung di laporkan ke tikor Kabupaten dalam hal ini Kepala Dinas Sosial sebagai Sekretaris Tikor Kabupaten,” kata Eli saat dihubungi melalui sambungan telefon.
Eli mengatakan, jika memang kedapatan tak sesuai dengan pedum maka akan langsung di evaluasi oleh Tikor Kecamatan dan berkoordinasi dengan bank BRI untuk diberikan sanksi.
Sementara itu Kepala Pimpinan Bank BRI Cabang Cianjur Yoni saat dihubungi mengatakan, tidak usah berandai-andai kalau memang belum diketahui kepastiannya. “Jangan mengada-ngada lah,” singkatnya.(yis/sri)