CIANJUR – Sudah hampir dua tahun usia program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini berubah nama menjadi Bantuan Sembako di Kabupaten Cianjur dari awal sampai sekarang pelaksanaanya makin semrawut.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara (YLPKN) Kabupaten Cianjur Hendra Malik mengatakan, program bantuan sembako atau BPNT saat ini sudah menginjak ke dua tahun. Namun perjalanan atau pendistribusian ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masih saja terjadi permasalahan.
“Memang program BPNT ini hampir dua tahun berjalan, akan tetapi kenapa selalu saja muncul permasalahan,” kata Hendra Malik saat dihubungi melalui sambungan telefon, kemarin (18/10).
Sebagai pemerhati dan sekaligus Ketua di Lembaga Perlindungan Konsumen tentunya harus seimbang lurus dengan keinginan konsumen.
“Yang namanya konsumen terlebih pada program BPNT ini tentunya harus tepat sasaran, tepat waktu dan kualitas dari item BPNT tersebut harus benar-benar sesuai harapan KPM,” paparnya.
Menyikapi tentang situasi dan kondisi saat ini mengenai bantuan BPNT, perkembanganya makin ke sini makin tidak tertib, baik dari informasi secara pemberitaan maupun laporan masyarakat langsung.
“Saya lihat perkembangan program BPNT ini semakin tidak tertib,” terangnya.
Tentunya hal ini membuat gaduh dalam program untuk masyarakat miskin tersebut. Sehingga perlu adanya pembenahan dan harus betul-betul menyikapinya, jangan hanya bicara tanpa gerakan perubahan yang nyata.
“Saya minta pihak-pihak terkait yang membidangi pada program BPNT ini segera berbenah diri untuk menyikapi permasalahan demi permasalahan di bantuan sembako ini,” katanya.
Menurutnya, untuk melakukan perubahan perlu kesungguhan dan keseriusan dari semua pihak dalam penyaluran BPNT bila perlu buat regulasi khusus yang mengaturnya agar pendistribusian program BPNT bisa tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Bila perlu, buat aturan atau regulasi khusus agar pendistribusian BPNT tepat sasaran dan benar-benar dirasakan sama KPM,” jelasnya.
Hendra merasa heran, permasalahan program BPNT di Kabupaten Cianjur ini sulit dibenahi dan seolah dianggapnya sebagai angin lalu.