Inklusi Keuangan bank bjb Dorong Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren

BANDUNG – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong penetrasi literasi dan inklusi keuangan kepada berbagai lapisan dan kelompok masyarakat, tak terkecuali para warga pesantren yang diorientasikan menjadi agen-agen perubahan dan penggerak masyarakat.

Bertempat di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (3/10/2020), bank bjb turut serta dalam mengimplementasikan program keuangan inklusif dan keuangan syariah di pondok pesantren yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Kegiatan yang merupakan bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren ini dihadiri oleh Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi, Pemimpin bank bjb Kantor Cabang (KC) Soreang Jadi Kusmaryadi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ittifaq Fuad Afandi, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq, Buya Syakur Yasin, dan Perwakilan PT Telkom.

“Langkah ini merupakan cerminan dari dorongan penuh yang diberikan bank bjb kepada berbagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pengembangan ekonomi berbasis pesantren merupakan hal penting karena pesantren merupakan lembaga yang sering dijadikan role model dan memiliki pengaruh luar biasa bagi masyarakat di sekitarnya. Langkah-langkah untuk mengembangkan ekonomi yang dilakukan di pondok pesantren, akan memberi dampak turunan yang luas sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat,” kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto.

Sebagai bagian dari upaya implementasi inklusi keuangan, bank bjb melakukan penandatanganan MoU dengan pondok pesantren Al-Ittifaq tentang jasa layanan keuangan serta pemberdayaan pelaku usaha bagi pondok pesantren dan masyarakat melalui program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT) bank bjb.

Selain itu, bank bjb juga menyalurkan fasilitas pembiayaan tanpa agunan berupa Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) kepada petani stroberi di Pasirjambu Asep Supriatna, serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pedagang sayuran atas nama Arindi Sulistyani.

Langkah kerja sama dan pembiayaan ini selaras dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan merupakan upaya implementasi inklusi keuangan bank bjb sebagai salah satu strategi untuk mendorong pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren. Dorongan ini konsisten diberikan bank bjb melalui program kolaborasi untuk seluruh kelompok masyarakat seperti One Pesantren One Product (OPOP), One Village One Company (OVOC), Desa Digital, hingga Pesantren Juara yang saling terintegrasi satu sama lain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan