Masuk Rasio Uji Tes Covid-19 Kota Cimahi Sudah Sesuai Standar WHO

CIMAHI – Penanganan kasus Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Cimahi mendapat apresiasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Meski masuk zona merah atau kategori tinggi penyebaran Covid-19, Cimahi disebut sudah sesuai standar WHO dalam pengujian spesimen virus korona.

Dengan apresiasi dari WHO tersebut, Kota Cimahi mengikuti capaian DKI Jakarta yang sebelumnya dinyatakan melampaui standar WHO dalam hal pengujian spesimen tes virus korona.

“Pak Gubernur telepon (Ridwan Kamil), Cimahi satu-satunya kota yang dinilai WHO sesuai standar dalam hal antisipasi, swab dan sebagainya,” kata Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna, Kamis (17/9/20).

Sesuai standar WHO, rasio tes uji spesimen Covid-19 adalah 1 orang per 1.000 penduduk per pekan. Jika jumlah penduduk di Kota Cimahi sekitar 600 ribu jiwa, maka setiap pekannya ada 600 hasil test korona.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, tercatat uji spesimen swab sudah mencapai 9.548 lebih atau 1,5 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 553.755 jiwa.

Hasilnya dari ribuan sampel tersebut, total positive rate di Kota Cimahi mencapai 2,7 persen.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menambahkan, banyaknya uji spesimen tes korona hingga memenuhi standar WHO tersebut dilakukan untuk mendeteksi penyebaran virus korona di Kota Cimahi.

“Kalau yang WHO memang harus di atas 1 persen. Kita pakai angka itu, jadi targetnya 600 per minggu,” katanya.

Kota Cimahi sendiri saat ini masuk kategori tinggi atau zona merah penyebaran virus korona. Tingginya kasus tersebut karena masifnya swab test yang dilakukan hingga sesuai standar WHO. Tercatat sudah ada 269 warga Kota Cimahi yang positif terpapar Covid-19.

Ke depan, kata Chanifah, pihaknya akan terus melakukan deteksi virus korona dengan swab tes. Sasarannya tentu saja kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Kemudian pelaku perjalanan yang selama ini dinilai jadi salah satu sumber pembawa virus korona ke Kota Cimahi.

Sasaran lainnya adalah masyarakat yang mengalami gejala Influenza Like Illness (ILI). Gejala tersebut akan disaring sejak dari rumah sakit dan Puskesmas, dan nantinya akan dilakukan swab test.

“Gejalanya itukan batuk, pilek, sakit tenggorokan, susah nelan, sesak. Menyerupai tanda tanda Covid-19.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan