Ruang Isolasi RSKIA Sudah Hampir Penuh Pasien Covid-19

BANDUNG – Seiring meningkatnya jumlah warga Kota Bandung yang terpapar Covid-19, Keberadaan ruangan isolasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) terisi penuh.

Direktur RSKIA Bandung, Taat Tagore mengatakan, sebanyak 34 ruangan isolasi yang ada di lantai 11 sejak dua pekan terakhir.

’’Ruang Isolasi di RSKIA didominasi oleh pasien positif covid-19 dengan status OTG,” ujarnya di Kantor Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Rabu (09/09).

OTG yang di rawat di RSKIA sudah mendapatkan pertimbangan. Artinya khusus bagi OTG yang memiliki anak bayi, atau rumahnya kecil kesana kesini ketemu terus.

Lebih lanjut Taat menjelaskan pengaturan administrasi pasien positif Covid-19 yang masuk ke ruang isolasi di RSKIA merupakan kewenangan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya turut berkoordinasi untuk memastikan langkah selanjutnya.

“Kira-kira seminggu ke belakang (tren kenaikan di ruang isolasi), ini minggu kedua,” katanya. Dia mengaku akan melaksanakan rapat dengan Dinas Kesehatan untuk membahas tentang kondisi ruangan isolasi yang saat ini sudah penuh terisi dan adanya permintaan ruangan dari pasien baru.

“Saya mau rapat hari ini karena permintaan banyak dan hari ini mau rapat dengan manajamen RSKIA dan itu administrasi di dinas, saya hanya berkoordinasi bisa tempatnya ditambah atau tidak, hari ini mau rapat,” ungkapnya.

Berdasarkan penuturan Taat, tren permintaan ruangan isolasi untuk pasien Covid-19 dari masyarakat meningkat. Namun, kewenangan untuk menambah ruang isolasi atau tidak berada di Gugus Tugas Kota Covid-19.

“Harusnya dinas atau tim gugus tugas, Dinkes yang berhak menjawab, saya hanya punya tempat menangani pasien itu,” katanya. Dia mengungkapkan, fasilitas ruangan isolasi bagi pasien positif Covid-19 yang disediakan Pemkot Bandung diberikan secara gratis.

“Itu gratis disediakan Pemkot untuk menampung sebenarnya awalnya tenaga kesehatan yang positif, (sekarang) OTG karena kalau dia kembali ke keluarga ada penolakan dan rumah tidak memadai sehingga kita fasilitasi untuk isolasi itu. Kalau sekarang (pasien) gak (asn) tapi lainnya,” tuturnya.

Berdasarkan data pusat Covid-19 Kota Bandung hingga Selasa (8/9), jumlah positif aktif mencapai 101 kasus, 709 kasus sembuh dan 51 orang meninggal dunia. (mg7/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan