BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi memperpanjang masa penutupan Gedung Sate hingga 14 hari ke depan mulai hari ini, Selasa 1 September hingga 14 September 2020.
Hal itu dilakukan guna memutus penularan virus korona. Demikian diungkapkan Asisten Daerah III Bidang Administrasi Sekretaris Daerah (Setda) Jabar Dudi Sudrajat, Selasa (1/9).
Dudi menyebutkan, fasilitas yang masih ditutup sepenuhnya, yakni masjid, museum, dan taman. Namun demikian khusus untuk aktivitas perkantoran akan tetap ada tetapi ada pembatasan jumlah karyawan.
“Penutupan gedung sate kembali diperpanjang 14 hari ke depan. Ada tempat-tempat umum di Gedung Sate seperti masjid, museum, kadang-kadang orang juga bisa joging atau olahraga, nah itu masih kita tutup,” jelasnya.
“Tapi kalau aktivitas perkantoran kita masih menggunakan namanya WFH flexible working arrangement untuk 50 persen karyawan,” katanya.
“Yang staf itu dibatasi, ditambah lagi staf yang berumur 50 tahun, staf yang punya penyakit bawaan atau ibu hamil, ibu menyusui itu dibatasi,” urainya.
Sedangkan untuk rapat atau pertemuan diusahakan digelar secara virtual. Jikapun terpaksa harus bertatap muka, maka protokol kesehatan yang ketat diterapkan dalam rapat atau pertemuan tersebut.
Dudi menambahkan, perpanjangan masa penutupan Gedung Sate ini bukan karena adanya penambahan jumlah karyawan yang positif Covid-19. Penutupan dilakukan lebih kepada langkah antisipasi saja.
Selain itu orang yang akan masuk pun akan diperiksa secara ketat. Untuk karyawan yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 pun, sudah menjalani swab test kedua dan mereka sudah dinyatakan sembuh. Bahkan beberapa di antaranya sudah kembali bekerja.
“Jadi Alhamdulillah kita sudah selesai semua di-swab. Dan yang positif itu semua isolasi ada yang mandiri maupun ada yang ke rumah sakit atau di BPSDM,” urainya.
“Dan ini sudah dua minggu tapi kita tetap preventif, menjaga dari pengalaman sehingga kita makin memperketat sehingga kita tak ingin ada lagi terutama karyawan yang terpapar Covid-19,” pungkasnya. (bbs/drx)