NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) bersama seluruh pengusaha destinasi wisata di kawasan Lembang sepakat untuk menaikkan harga tiket antara 20-30 persen.
Penaikkan tersebut sejatinya pernah dilakukan oleh pemerintah daerah saat awal membuka objek wisata di KBB saat masa transisi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) beberapa bulan lalu. Namun kebijakan tersebut berbeda dengan yang diterapkan kali ini.
Kenaikan harga tiket masuk objek wisata itu hanya berlaku pada akhir pekan dan libur panjang saja. Sementara hari biasa, pengusaha dibebaskan untuk menentukan tarif masuk.
“Bukan semata-mata menaikkan harga tiket demi keuntungan, tapi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Jadi selain membatasi pengunjung dari 100 persen jadi 50 persen. Kita juga akan naikkan harga tiket 20-30 persen,” kata Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, Kamis (27/8).
Umbara menjelaskan, kenaikan tiket masuk tersebut hanya berlaku saat pandemi Covid-19 saja. Jika penanganan Covid-19 tuntas, maka pengusaha dan pemerintah sepakat menerapkan kembali harga normal.
“Hanya saat pandemi saja, kalau kondisinya sudah normal nanti harga juga akan normal lagi. Ini semata-mata sebagai antisipasi,” bebernya.
Ia menilai meski belum 100 persen, angka kunjungan wisatawan ke Lembang saat ini cukup baik dibanding daerah lain di Jawa Barat. Apalagi setelah sempat ditutup selama beberapa bulan.
“Kenaikan tiket bukan hak pemerintah. Tapi pemerintah juga berhak mempertimbangkan protokol kesehatan agar tidak membludak. Kita ingin pengunjung sedikit dulu, tapi aman,” pungkasnya.
Sementara itu, PT Perisai Group yang membawahi destinasi wisata The Great Asia Africa, Farmhouse, Floating Market, dan D’Ranch, siap menjalankan keputusan tersebut dan melakukan penyesuaian tarif masuk, meski hal itu cukup berat karena harga tiket saat ini dirasa sudah mahal.
“Tiket kita sudah cukup mahal, kalau dinaikkan lagi cukup berat. Tapi kalau ini niatnya untuk menjaga pengunjung tidak membludak, kita siap,” ucap CEO PT Perisai Group, Ferry Tristianto.
Ferry menilai angka kunjungan wisatawan sejak destinasi wisata dibuka, sebetulnya belum mencapai 50 persen. Dari total kapasitas tempat wisata, paling banyak jumlah kunjungan hanya mencapai 40 persen, itu pun di akhir pekan.