Digombali Pria Iseng, Warga KBB Gagal Jual Rumah

NGAMPRAH – Ayu Novi Astiana (31) menutup pintu bagi pria yang membeli rumahnya sekaligus bisa menikahinya. Padahal sebelumnya Ayu menawarkan siap dinikahi oleh pembeli rumahnya.

Perempuan muda asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu saat ini lebih fokus pada niatnya menjual rumah daripada disibukkan meladeni rayuan-rayuan gombal pria yang hanya iseng tanpa ada keseriusan.

Warga Kampung Cihaliwung Wetan, RT 02/03, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, KBB, itu mengaku kewalahan menghadapi para pria iseng yang menghubunginya tiap hari sehingga mengganggu privasinya. ”Semakin kesini makin banyak yang menghubungi, tapi kebanyakannya yang iseng. Akhirnya saya memilih membatalkan dulu soal bisa menikahi saya,” kata Ayu saat dihubungi, Selasa (25/8).

Ibu dua anak itu rencananya menjual rumah seluas 52 meter persegi seharga Rp 250 juta. Jika ada pembeli yang beruntung dan cocok dengannya, maka ia dengan sukarela dinikahi pria tersebut. Namun karena lebih banyak pria iseng dari pada yang serius untuk membeli rumah dan menikahinya, niatnya menjual rumah untuk biaya membuka usaha serta tabungan anak pun ikut terlupakan.

”Sekarang fokus utamanya hanya ke jual rumahnya. Kalau memang ada yg serius mau nikahin saya langsung datang saja ke rumah. Tidak usah menghubungi via WhatsApp atau telepon,” jelasnya.

Sejak viral beberapa waktu lalu, dalam sehari wanita yang telah berpisah dengan suaminya itu bisa menerima puluhan telepon dan pesan masuk dari pria iseng, dalam maupun luar negeri. ”Lebih dari 100 mungkin beberapa hari ini, tapi yang serius paling hanya 10 persen. Capek juga meladeni mereka. Jadi mungkin ada yang serius beli rumah tapi engga saya respon karena pesannya tenggelam sama yang iseng,” tuturnya.

Lebih mencengangkan lagi, beberapa penawar yang menghubunginya berasal dari luar negeri seperti Belanda dan Singapura. Namun dua penawar itu belum bisa dikategorikan serius lantaran belum sempat bertatap muka.

”Yang nanyain rumah ada dari Belanda ada juga dari Singapura. Yang dari Belanda katanya buat aset, dari Singapura bukan hanya satu orang ada yang lain sama juga katanya buat investasi di Indonesia,” pungkasnya. (mg6/rus)

Tinggalkan Balasan