Untuk Pemain, Persib Tak Pedulikan Budget

BANDUNG – Persib Bandung dikenal sebagai tim yang jor-joran soal transfer pemain. Mulai dari pemain berlabel timnas, hingga pemain berstatus marque player pernah berseragam Persib.

Namun tahukah anda, pemain mana yang sulit didatangkan Persib Bandung? Komisaris Persib Bandung, Umuh Muchtar mengatakan, jika transfer pemain tersulit yang pernah didatangkan Maung Bandung adalah duet M. Ridwan dan Supardi Nasir pada musim 2012/2013.

”Perjuangan yang susah itu mengambil Ridwan dan Supardi. Itu di Yogyakarta sampai ditungguin,” ujarnya dilansir dari PRFM, Minggu (26/7).

Tidak hanya duet M. Ridwan dan Supardi, Umuh menambahkan proses transfer Makan Konate pada musim berikutnya pun hampir gagal. Sebabnya pada waktu itu tidak ada kesepakatan antara manajemen dan agen pemain. Bahkan ia mengaku harus merogoh koceknya sendiri untuk mendatangkan pemain asal Mali tersebut. ”Hampir gagal (transfer Konate-red), akhirnya saya dengan agennya bicara yaudah kami tandatangan aja. Sisanya saya kasih kontan,” jelasnya.

Kendati demikian Umuh tidak mempersoalkan, berapa budget yang harus keluar untuk mendatangkan pemain bintang. Pasalnya ekspektasi bobotoh sejak dulu soal transfer pemain sangatlah tinggi. ”Banyak lakon saya selama di Persib mencari pemain. Tapi saya yakinkan mereka bisa bergabung ke Persib,” tuturnya.

Sementara Itu, Dokter tim Persib Bandung, dr. M. Raffi Ghani menyebutkan, kondisi fisik skuad Maung Bandung saat ini dalam kondisi baik-baik saja. Meski tim pelatih sendiri belum mengagendakan latihan rutin.

”Para pemain mereka semua profesional walaupun tidak berlatih bersama, mereka latihan mandiri yang sudah disiapkan programnya dari pelatih fisik. Saat datang mereka tidak menampakan kekhawatiran tambah gemuk dan lain-lain karena setiap minggu kita monitor,” jelasnya.

Seperti diketahui, tim Persib Bandung sendiri baru akan memulai agenda berlatih bersama dalam waktu dekat, dalam persiapan menyongsong kick off Liga 1 2020. Kendati demikian tim dokter sudah menyiapkan sejumlah hal termasuk menerapkan protokol kesehatan. ”Saat dikumpulkan semua orang yang mau berlatih dilakukan PCR dulu. Saya lakukan PCR untuk pelatih dan ofisial. Pada 10 juli kemarin PCR dan Alhamdulillah negatif,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan