Power For Peace dalam Diri Umar Bin Khattab

Kedua, Umar adalah seorang yang mendapat ilham. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara orang-orang sebelum kalian terdapat sejumlah manusia yang mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku mendapakannya, maka Umarlah orangnya.” Ketiga, berwibawa. Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)

Fower for Peace

Penggunaan kekuatan untuk kedamaian dalam diri seorang amirul mukminin terlihat dalam gaya kepemimpinan beliau dalam mengelola kekhalifahan. Serta, bagaimana tujuan berperang, pengangkatan gubernur yang harus senantiasa adil, perlindungan pada warga non-muslim. Bahkan, ketika mengadili. Ada seorang muslim karena suatu sebab membunuh masyarakat non-muslim, maka Umar membebankan hukuman mati kepada seorang muslim yang melakukan pembunuhan.

Paling menarik juga ketika mengangkat seorang gubernur. Seorang yang diangkat untuk menjadi gubernur dia akan ditanya berapa jumlah kekayaan sebelum menjadi gubernur. Dan akan dijadikan sarana crosscheck jika nanti setelah selesai menunaikan tugasnya. Apakah ada peningkatan signifikan atau tidak dalam penambahan kekayaan.

Penggunaan kekuatan untuk perdamaian juga ditunjukkan oleh Umar bin Khattab terlihat dalam pengambilan keputusan yang mengutamakan musyawarah.  Umar bin Khattab tidak pernah memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam musyawarah. Tapi sama sebagai anggota musyawarah yang lain. Dalam riwayat lain beliau sangat memperhatikan Hak Azasi Manusia. Dalam suatu riwayat beliau mengatakan “sejak kapan kalian memperbudak manusia lain sedang mereka lahir dari rahim ibunya dalam keadaan merdeka?” Ketiga, Umar bin Khattab adalah sosok yang siap mendengar kritik pedas maupun manis dari rakyatnya. Walaupun Umar adalah pemimpin keras dan tegas tapi merasa sama seperti manusia lain yang penuh salah dan lupa.  Keempat, APBN untuk rakyat. Ini yang paling penting. Umar menggunakan harta negara benar-benar buat kesejahteraan rakyat. Tanpa memikirkan kesejahteraan pribadi dan keluarga. Umar bin Khattab adalah pemimpin sangat sederhana, zuhud dan tegas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan