Meski Ada Larangan Mudik, Jasa Marga Akan Berikan Perhatian di Exit Tol Cileunyi

BANDUNG – Sebagai otoritas pengelola jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) memprediksi lalu lintas kendaraan di jalan tol pada arus mudik tahun 2020 ini akan berkurang. Terlebih dengan adanya larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah terkait pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).

GM Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Pratomo Bimawan Putra mengungkapkan, walaupun pemerintah mengeluarkan larangan mudik, ternyata masih ada masyarakat yang nekat untuk pulang ke kampung halamannya.

Namun, volume kendaraan di ruas jalan tol pun diprediksi akan mengalami peningkatan meski tak setinggi tahun lalu.

Ruas jalan Tol Purbaleunyi merupakan salah satu yang bersiap menampung kendaraan-kendaraan dari arah Jakarta yang hendak menuju Kota Bandung atau daerah sekitarnya. Termasuk mereka yang akan menuju wilayah Timur Jawa Barat.

“Kami sudah menyiapkan berbagai langkah mengantisipasi adanya kenaikan volume kendaraan menjelang Idulfitri nanti. Meski Pemerintah telah melaksanakan PSBB, tetapi kemungkinan tetap ada peningkatan meskipun tidak seperti tahun lalu. Kami sudah siapkan rencana umum dan strategi operasional menghadapi musim liburan nanti,” ungkap Pratomo saat video conference, Rabu (13/5).

Pratomo yang akrab dengan sapaan Bima menyoroti apa yang biasa terjadi di Gerbang Tol Cileunyi pada setiap musim menjelang lebaran.

Di tahun ini, pihaknya akan menyiagakan 18 gardu, dengan rincian 10 arah Cileunyi dan 8 arah Jakarta. Selain itu, pihaknya pun akan menyediakan 41 Mobile Reader (MR) untuk percepatan transaksi yang semuanya menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

“Apabila pelaksanaannya nanti terjadi penumpukan atau antrean kendaraan di GT Cileunyi, maka akan dilakukan cara bertindak dengan mengalihkan kendaraan. Rekayasa bakal dilakukan jika ada antrean hingga lebih dari 1 km,” kata Bima.

Lebih lanjut lagi Bima menerangkan, apabila atrean exit GT Cileunyi sepanjang 3 km, maka akan diinformasikan agar kendaraan menggunakan alternatif exit lain. Sementara jika antrean exit GT Cileunyi sepanjang 6 km, maka lalu lintas akan dialihkan menuju akses darurat Gedebage di KM 148 A.

“Nanti akses darurat itu akan dibuka dan disiapkan gardu di sana. Kemudian jika antrean exit GT Cileunyi sepanjang 11 km, maka lalu lintas ke arah GT Cileunyi akan dialihkan melalui GT Buahbatu,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan