Pasien Positif Covid-19 Asal Cimahi Dievakuasi ke Gedung BPSDM Jabar

CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bakal mengevakuasi semua pasien positif aktif Corona Virus Disease (Covid-19) ke Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi dan sejumlah rumah sakit. Hal itu dilakukan agar virus untuk memutus penularan virus tersebut.

Proses evakuasi tersebut sudah dimulai hari ini, tepatnya Senin (27/4/2020) dengan pemeriksaan rontgen, thorax dan pemeriksaan darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Jika Hasilnya tidak adan bronco pneumonia, pasien bisa diisolasi di BPSBDM Jawa Barat.

“Kalau ternyata positif aktif, dirawat di RSUD Cibabat atau rumah sakit lain,” kata Koordinator Rujukan Pelayanan Fasilitas Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Kota Cimahi, Dikke Suseno saat dihubungi, Senin (27/4).

Dikatakan Dikke, semua pasien yang positif Covid-19 yang selama ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya dijemput untuk menjalani serangkaian pemeriksaan, yang sampai saat ini masih berlangsung.

“Targetnya ada 35 selesai semua dan bisa dipilah. Sekarang masih berlangsung pemeriksaannya,” terang Dikke.

Dikatakan Dikke, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak BPSDM Jawa Barat untuk merawat pasien tanpa positif asal Kota Cimahi. BPSDM sendiri dikhususnya bagi pasien atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

“BPSDM sudah siap, tapi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Seperti rontgen dan pemeriksaan darah. Makannya kita lakukan hari ini,” jelasnya.

Ditegaskannya, apabila ada pasien yang menolak untuk diisolasi di BPSDM Jawa Barat maupun rumah sakit akan diberikan edukasi. “Nanti diedukasi dulu. Kalau bandel akan dipusatkan di BPSDM,” tandas Dikke.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menambahkan, rata-rata pasien positif aktif Covid-19 asal Kota Cimahi kondisinya tidak terlalu berat.

“Rata-rata gejalannya enggak terlalu berat. Ini intruksi pak wali (pasien positif dirawat). Kita sudah penjajakan dan melakukan pembahasan,” ungkapnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Cibabat, Reri Marliah mengatakan, pihaknya sudah membahas kemungkinan RSUD Cibabat dijadikan tempat perawatan bagi paisen yang memiliki gejala ringan. Sejauh ini, ada 10 kamar yang dipersiapkan dan terpisah dari pasien umum.

“Udah pembahansan tapi belum finall. Baru rencana. Kita lagi siapkan dulu, sarana prasarananya, SDM-nya, pembiayannya,” jelas Reri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan