KBB – Adanya ayam busuk yang dibagikan dalam bentuk paket sembako membuat bantuan yang seharusnya diberikan oleh warga menjadi tertunda. Bahkan, bahan makanan yang tidak layak dikonsumsi itu menjadi mubajir. Sehingga, dianggap membuang anggaran yang seharusnya dimanfaatkan untuk bantuan bagi warga yang terdampak Covid-19.
Berdasarkan informasi, Paket sembako yang diterima dari Pemkab Bandung Barat kepada warga berisi beras 10 kg, kentang 1 kg, tomat 1 kg, buah pir 1 kg, telur 500 gram, mie instan 12 bungkus, minyak 2 liter, dan ayam potong 1 kilogram.
Diberitakan sebelumnya, di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, menerima 5 paket sembako melalui pihak desa, namun ayam potong yang diterima dalam kondisi busuk.
Lantaran kondisi sembako yang diterima tidak layak konsumsi, pengurus RW setempat tidak akan membagikan sembako itu.
Disebut-sebut telah terjadi kelalaian dalam distribusinya, Kepala Dinsos KBB Hari Partomo menepis anggapan itu.
Dia beralasan, paket sembako yang disiapkan untuk masyarakat dalam kondisi segar dan layak konsumsi. Namun akibat terlalu lama didistribusikan, akhirnya membusuk.
“Sebetulnya, bantuan itu ayam baku segar. Kemungkinan terlalu lama sampai ke tangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga daging ayamnya jadi kurang laik konsumsi,” ujar Hari saat dihubungi, Senin (27/4).
Berdasarkan informasi, bantuan sembako yang didistribusikan tersebut senilai Rp 300 ribu untuk setiap KK yang terdampak Covid-19 selama dua bulan ke depan.
“Estimasi harga perpaket sembakonya Rp 300 ribu. Harga ayam di kisaran Rp 25 ribu – Rp 28 ribu perkilogram. Bantuan ini akan disalurkan secara bertahap selama dua kali dalam sebulan,” bebernya.
Mengenai ayam busuk yang diterima warga dan menyebabkan item sembako lainnya itu tercemar, pihaknya mempersilakan masyarakat untuk melapor dan mengembalikan paket bantuan tersebut ke Dinsos KBB agar bisa langsung diganti dengan paket sembako yang masih segar dan laik konsumsi.
“Silakan lapor ke kami dan nanti paket sembakonya akan diganti dengan yang baru dan laik konsumsi,” terangnya.
Agar kejadian yang sama tidak terulang, ke depan pihaknya akan mengganti bantuan sembako berupa daging ayam potong dengan telur agar tidak membusuk meskipun terlambat sampai ke KPM.