Cerita Dokter di Bandung Barat Bersyukur Bisa Terlibat Tangani Corona Virus

KBB –  Stelah semakin banyaknya jumlah pasien positif Corona Virus, perjuangan tim medis dalam menangani dan memberikan treatment yang dibutuhkan pasien positif corona menjadi sorotan semua pihak, mereka dielu-elukan bak pahlawan.

Kisah itu juga dialami dokter dan perawat di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tim medis di rumah sakit itu bergerak taktis dan sistematis dalam senyap.

Salah seorang dokter yang termasuk dalam bagian Tim Satgas Covid-19 RSUD Cililin, drg. Tioasi Harauli, membagikan kisahnya dalam menangani pasien positif yang diisolasi di rumah sakit tersebut.

“Tentu sangat bersyukur bisa bahu membahu memberikan penanganan dengan maksimal. Saat ada masalah kita duduk sama-sama dan cari jalan keluarnya,” ungkap Tioasi saat dihubungi, Minggu (26/4).

Awal dirinya terlibat di Satgas Covid-19 RSUD Cililin, saat wabah asal Wuhan itu merebak di Indonesia. Semua lini mengeluarkan warning-nya untuk melindungi dokter. Salah satu yang highly risk itu adalah dokter gigi.

“Satgas Covid-19 RSUD Cililin terbentuk 18 Maret lalu. Sejak saat itu saya dan rekan-rekan lainnya mencurahkan tenaga dan pikirannya demi menyembuhkan pasiene positif dan bisa menghentikan penyebaran wabah hingga di titik ini,” kisahnya.

Menurut Tioasi, tak sesaat pun momen yang ia dan teman-teman dokter serta perawat lainnya lewati tanpa merasakan khawatir terpapar Corona Virus. Namun kekhawatiran itu mesti dikesampingkan mengingat ia dan tim medis lain memiliki tanggung jawab profesi yang harus dibayar tuntas.

“Siapa sih yang tidak khawatir dan galau dengan kondisi seperti sekarang ini. Saya dan teman-teman di sini juga mengalami kekhawatiran yang sama, kami juga takut terpapar. Teman teman perawat misalnya, banyak yang curhat takut, tapi ini sudah tanggung jawab kami,” ceritanya.

Untuk sedikit mengikis rasa khawatir, sebisa mungkin ia meyakinkan para perawat bahwa Alat Pelindung Diri (APD) yang dipakai adalah yang teraman dan terbaik. Jikalau ada yang merasa tidak aman untuk pulang dan keluar dari rumah sakit, bisa menginap di rumah sakit sambil melakukan recovery.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan