Nixen: Semua pak. Sesuai imbauan dari denominasi gereja.
Lho kenapa Anda tidak ikut kebaktian lewat Toa dari rumah Anda?
Nixen: Ikut pak. Selain mengikuti ibadah di Toa, kami juga punya panduan dari Liturgi pak.
Oh. Jadi di kampung Anda sendiri orang-orang juga ikut kebaktian lewat Toa?
Nixen: Betul Pak.
Anda jemaat dari gereja GMIM?
Nixen: Iya Pak, di Jemaat GMIM Eben Haezer Ranomuut, Kecamatan Eris.
Menurut pengamatan Nixen, mana yang lebih banyak kebaktian pakai Toa itu: Tomohon, Minahasa, Tondano, atau Manado?
Nixen: Paling banyak di Minahasa pak.
Nixen, saya ada repot sedikit, 15 menit lagi kita online lagi ya. Maafkan menyita waktu Anda.
Nixen: baik pak.
Saya tidak memberitahu Nixen bahwa di Surabaya sudah terdengar azan maghrib. Habis itu saya hubungi lagi Nixen.
Nixen, kita pernah baku muka?
Nixen: belum pernah pak.
Pernah baku dapa?
Nixen: juga belum pak.
Maafkan ya, kita belum pernah ketemu tapi saya sudah minta tolong ke Anda. Saya mau nulis untuk disway. Anda pernah akses ke disway.id?
Nixen: Belum pernah pak.
Anda pernah membaca tulisan saya?
Nixen: Pernah pak, selalu. Ada di halaman depan pak. Khususnya di harian Posko Manado dan harian Manado Post.
Anda dulu wartawan media online lalu pindah ke koran. Asyik mana?
Nixen: Asyik jadi wartawan koran pak.
Boleh tahukah di mana asyiknya jadi wartawan koran?
Nixen: Selain brand, jadi wartawan koran lebih menantang.
Istri saya memanggil. Ia tetap di musala belakang seusai salat magrib. Tadi saya janjian untuk membaca Yasin (Satu surah dalam Alquran) setelah salat magrib berjamaah. “Tunggu sebentar,” kata saya.
Saya pun meneruskan WA ke Nixen. Ia kelahiran salah satu desa di Bolaang Mongondow.
Istri Anda kerja atau di rumah?
Nixen: Guru honorer di TK.
Salam untuk istri. Semoga Tuhan memberkati. Kalau ayah kerja apa?
Nixen: Petani pak.
Di Bolaang Mongondow? Petani kelapa?
Nixen: Iya pak, kelapa.
Punya pohon kelapa berapa ribu?