Menara Gereja

Akhirnya saya tersambung ke Nixen tadi. Yang saya sangka ia tinggal di Tomohon –kota pegunungan di antara Manado dan Tondano.

Saya pun kirim WA kepadanya:

Apakah Anda tinggal di salah satu kampung yang kebaktiannya pakai toa itu. Atau dekat dg kampung itu?

Nixen:  Izin pak, saya tinggal di Tondano, tapi pos liputan saya  di Tomohon dan Minahasa.

Saat ini sudah pulang ke Tondano atau masih di Tomohon?

Nixen: Sudah balik ke Tondano pak.

Apakah Anda tahu salah satu kampung yang kebaktiannya lewat toa?

Nixen: Sekarang masuk ke Tomohon harus memakai surat keterangan dari Puskesmas atau Rumah Sakit.

Kapan terakhir ke Tomohon?

Nixen: Kemarin saya ke Tomohon dan siang tadi

Pakai surat seperti itu?

Nixen: Untuk surat itu baru berlaku hari ini. Saya hanya menunjukan KTP.

KTP Anda Tomohon?

Nixen: Minahasa, pak

Jadi boleh ke Tomohon tanpa surat puskesmas?

Nixen: Tadi saya masih bisa ditoleransi oleh petugas.

Oh… Yang periksa KTP di perbatasan? Polisi atau satpol?

Nixen: Dari tim Gugus, yang di dalamnya Dinas Kesehatan dan Satpol PP, serta pemerintah kecamatan.

Di KTP Anda ada keterangan pekerjaan wartawan? Jadi boleh…

Nixen: KTP saya tidak ada keterangan wartawan, hanya pekerjaan swasta.

Adakah Anda lihat ada orang yang ditolak masuk Tomohon sehingga mereka balik ke Tondano?

Nixen: Tidak ada pak. Karena aktivitas warga melintasi Tomohon sudah kurang.

Untuk besok ke Tomohon Anda sudah minta surat ke Puskesmas? Untuk sekali pakai atau sebulan?

Nixen: Hari ini pak saya mau minta di Puskesmas. Dan itu untuk sebulan.

Apakah di Tondano juga ada kampung yang kebaktiannya seperti di Tomohon?

Nixen: Ada pak.

Jauh dari rumah Anda?

Nixen: Kebetulan dekat pak.

Anda sendiri hari Minggu kemarin kebaktian di mana?

Nixen: Di rumah pak, sejak ada imbauan dari pemerintah.

Pakai bimbingan dari Toa?

Nixen: Pakai liturgi atau tata ibadah yang disebarkan ke jemaat.

Apakah gereja di dekat rumah anda melaksanakan kebaktian lewat Toa?

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan