JAKARTA – Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI mencatat sampai 31 Maret 2020, sudah ada 94.416 jamaah yang melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Jumlah ini terdiri dari 88.461 jamaah dengan pelunasan tatap muka atau teller. Sisanya 6.071 orang melunasi secara non teller sejak dibuka pada 27 Maret untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Muhajirin Yanis di Jakarta, Rabu (1/4/2020) mengatakan, lima provinsi dengan jumlah pelunasan terbanyak adalah Jawa Barat sebanyak 1.596 jamaah. Disusul Jawa Timur 16.292 jamaah, Jawa Tengah 12.914 jamaah, Banteng 5.437 jamaah, dan DKI Jakarta 3.890 jamaah.
Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 204 ribu. Jumlah ini terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.
Kuota haji reguler terbagi menjadi tiga, yaitu 199.518 untuk jemaah haji reguler tahun berjalan, 2.040 prioritas kuota jemaah haji lanjut usia, 1.512 untuk kuota petugas haji daerah, dan 250 petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
“Sampai saat ini belum ada petugas haji daerah maupun pembimbing ibadah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah yang melakukan pelunasan,” kata Muhajirin dalam keterangan tertulis.
Sementara itu Kemenag sudah memperpanjang masa pelunasan Bipih non teler hingga 21 April 2020.
Kemenag juga telah memperpanjang masa pelunasan tahap awal dari semula sampai 19 April menjadi 30 April 2020. Jika sampai penutupan tahap pertama masih ada sisa kuota, maka akan dibuka pelunasan tahap kedua dari 12-20 Mei 2020. (bbs/sal/oke)