Disdik Bangun Inovasi dan Kolaborasi

BANDUNG– Untuk mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin, Dinas Pendidikan (Disdik)  Provinsi Jawa Barat berada pada garda terdepan.

Pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, baik lahir maupun batin melalui program yang inovasi dan kolaborasi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dr Ir. Hj Dewi Sartika MSi, pada pelaksanaan Forum Perangkat Daerah (PD) Bidang Pendidikan tahun 2020, di El Royale Hotel, Bandung, 18-19 Februari 2020.

BERIKAN SAMBUTAN: Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat memberikan arahan pada acara Forum Perangkat Daerah (PD) Bidang Pendidikan tahun 2020, di El Royale Hotel, kemarin (19/2).

Menurut Dewi, Disdik menjadi lembaga paling penting dalam mewujudkan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Berbicara mengenai pendidikan pasti mengingatkan kita pada masa depan bangsa. Pembangunan bangsa tidaklah berhasil tanpa memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, berkemampuan dan inovatif,” kata Dewi.

Dewi menambahkan, melihat peran penting tersebut Disdik Jabar selalu melakukan berbagai inovasi dan kolaborasi. Inovasi ditujukan meningkatkan pelayanan publik, kualitas hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Sedangkan kolaborasi dilakukan dengan melakukan kerja sama antar wilayah dan stakeholder pembangunan untuk memanfaatkan potensi serta menjawab permasalahan atau tantangan pembangunan.

“Marilah kita lahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif,” seru Dewi.

Berbagai strategi utama dilakukan di antaranya peningkatan aksesibilitas pendidikan bagi anak usia sekolah SMA/SMK (16-18 tahun), Pendidikan Menengah Khusus (16-18 tahun). Serta, Layanan Khusus (15-21 tahun) yang merata tanpa hambatan.

Peningkatan mutu pendidikan melalui orientasi pembelajaran berbasis karakter/kearifan lokal. Meningkatkan tata kelola pendidikan yang transparan dan akuntabel.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, guru dituntut untuk melakukan inovasi pembelajaran. Dimana suatu usaha pembaharuan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kendala dan hambatan dalam pembelajaran yang selama ini ditemukan.

Dewi menjelaskan, sebuah proses pembelajaran dikatakan berkualitas apabila pembelajaran tersebut bersifat powerfull. Artinya suatu proses pembelajaran hendaknya bermakna bagi peserta didik, terintegrasi, dan membuat menantang dalam usaha belajar siswa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan