BANDUNG – Telah sejak lama bank bjb menjadikan konsep pelayanan Human to Human sebagai senjata utama dalam menghadapi belantara bisnis yang penuh rintangan. Seturut maknanya, konsep ini, didedahkan dalam setiap aktivitas rutin, menjadi pemandu bagi setiap insan perseroan dalam memberikan pelayanan. Setiap mereka yang datang atau dihampiri, harus dilihat sebagai manusia utuh, alih-alih sekadar konsumen belaka. Seluruh insan perseroan mesti memberikan senyum pertanda kehangatan, dan uluran tangan pertanda tawaran bantuan. Mereka mesti dipandang sebagai kawan untuk bertukar tangkap, dipahami, sebelum kemudian diarahkan sesuai dengan kebutuhan diisyaratkan.
Dengan memanusiakan manusia, semangat untuk senantiasa mengayomi selalu mendahului kepentingan apapun. Semangat yang menjadi jiwa pelayanan bank bjb ini selaras dengan ciri abdi negara. Mereka yang bertugas di lembaga pemerintahan, harus pula memahami formulasi-formulasi pelayanan paling handal, seperti konsep Human to Human bank bjb yang telah terbukti ampuh memikat dan mengikat mitra setia.
Kerja sama ini menjadi kesepakatan yang berdampak positif bagi kedua belah pihak. Proses transfer pengetahuan antar lembaga mengejawantahkan visi transformasi yang menjadi ruh bagi bank bjb maupun Pemerintah Kota Bandung dalam setiap kegiatannya. “Pelayanan prima adalah kunci utama dalam merajut dan mempererat kemitraan, baik bersama masyarakat maupun lembaga negara atau privat. Baik bank bjb maupun Pemerintah Kota Bandung, adalah lembaga yang dipercaya mengemban amanat sebagai agen perubahan nasional. Kami meyakini, itikad tanpa syarat untuk memberikan kontribusi terhebat serta pelayanan terbaik bagi setiap warga tanpa kecuali adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya, harus selalu menjelma sebagai tindakan dalam menjalankan tugas-tugas di garda terdepan perubahan,” kata Yuddy Renaldi.