Namun, lanjut Perdana, apabila terkait telur tersebut berbau, bisa saja karena saat ini terjadi banjir di wilayah Kabupaten Bandung, sehingga pendistribusian nya telat dan menyebabkan telur tersebut mengeluarkan bau.
”Kalau telur telat pendistribusian maka cepat kadaluarsa dan menyebabkan bau, karena telur hanya kuat hingga dua bulan,” jelasnya.
Dia mengaku, baru kali ini pihaknya menerima laporan adanya dugaan telur palsu. Untuk itu Disperindag akan segera mengecek kelapangan. Dan karena pembelian telur tersebut di warung, maka pihaknya harus membuktikan kebenarannya lebih dulu.
”Kami akan lakukan penelusuran dari warung pertama hingga ke pasar,” tegasnya.
Namun demikan, pihaknya mengimbau agar masyarakat jangan dulu resah. Dia juga berharap masyarakat membeli bahan pokok makanan di pasar tradisional karena pasar tradisional yang di jamin kualitasnya.
”Karena kami pantau terus pasar-pasar yang berada di Kabupaten bandung. Selain produknya, kami juga melakukan pemantauan harga bahan pokok makanan di pasar tradisional setiap hari nya,” pungkasnya.(yul/ziz)