Tinggal di Bukit Rawan Longsor

Adrin menambahkan, banjir sebenarnya masih bisa terdeteksi secara kasat mata, bisa kelihatan jika air sungai semakin tinggi kemudian kalau air sungai semakin kotor keruh berarti akan ada lumpur yang akan mengalir ke aliran sungai.

“Masih bisa kita amanati secara visual tapi kalau namanya longsor apalagi kejadiannya malam hari maka harus ada bantuan dari sistem yang bisa memantau berikan informasi kepada masyarakat bahwa akan ada potensi longsor di daerah itu,” sebutnya.

Gubernur Ridwan Kamil megaku sudah menginstruksikan bupati/wali kota untuk memastikan informasi ini sampai ke masyarakat. Dan terkait dengan sistem potensi banjir harus disiagakan.

BMKG sebelumnya bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi. Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan aktivitas monsun Asia masih signifikan, gelombang atmosfer (MJO) masih aktif di wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R Prabowo menuturkan, pola konvergensi angin yang memanjang mulai dari Banten bagian utara hingga Nusa Tenggara sebagai akibat dari adanya pusat tekanan rendah di Barat Laut Australia dan Bibit Siklon Tropis di sekitar Teluk Carpentaria Australia.

“Ini berpotensi cukup signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek,” ujar Mulyono melalui siaran pers. (mg1/yan).

Tinggalkan Balasan